Luar Negeri

Kekejaman Pemimpin Korut Kim Jong Un, Tembak Mati Pasien Corona Hingga Eksekusi Menteri Ketiduran

Ia pun dikenal sebagai seorang diktator yang sering mengeluarkan kebijakan aneh untuk rakyatnya.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pertanian No. 1116 KPA Unit 810 dalam foto yang disiarkan hari Jumat (29/9) oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang. 

SERAMBINEWS.COM - Julukan pemimpin terkejam seolah sudah melekat pada Kim Jong-un, Presiden Korea Utara.

Kekejamannya sudah menjadi buah bibir di seluruh dunia, sekaligus menarik perhatian masyarakat dunia.

Ia pun dikenal sebagai seorang diktator yang sering mengeluarkan kebijakan aneh untuk rakyatnya.

Beberapa waktu lalu, ia kembali menasbihkan julukannya sebagai salah seorang pemimpin negara terkejam pada era ini.

Ia tega memerintahkan untuk menembak mati seorang yang diduga positif terinfeksi virus corona.

Hal ini dikarenakan, pasien tersebut justru pergi ke tempat umum padahal sedang menjalani karantina.

Lalu ada juga seorang jenderal yang dituduh melakukan kudeta.

Oleh karenanya, Kim Jong Un dilaporkan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.

Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.

Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.

Alasan eksekusi mati ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin melakukan pengkhianatan.

Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.

Jika sebelumnya beberapa kasus dikarenakan pengkhianatan, rencana kudeta, atau takutnya wabah virus corona menyebar, kali ini hanya karena tertidur.


Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.
Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol. (Tribunnews)

Menteri yang sial tersebut adalah Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.

Dilansir dari Kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved