Hikmah Ramadhan
Ini Ceramah Rasulullah Menjelang Tibanya Bulan Suci Ramadhan
Ceramah di penghujung bulan Sya’ban tersebut menceritakan keistimewaan Bulan Ramadhan, serta anjuran untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt dan
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bulan kesembilan dalam kalender umat Islam akan segera tiba.
Bulan yang penuh ampunan dan berkah ini, begitu dirindukan oleh umat Islam.
Menjelang tibanya bulan suci Ramadan, Nabi Muhammad saw berkhutbah di hadapan para sahabatnya.
Ceramah di penghujung bulan Sya’ban tersebut menceritakan keistimewaan Bulan Ramadhan, serta anjuran untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt dan kepedulian antarsesama.
Yang menarik dalam ceramah-Nya, Rasulullah menggunakan redaksi sapaan “yâ ayyuhannâs” (wahai manusia).
Artinya, ceramah itu menandakan bahwa pesan tersebut berlaku umum bagi seluruh umat manusia, bukan kaum Muslimin semata.
• Meugang Ramadhan, 3.817 Anak Yatim & Fakir Miskin di Bireuen Terima Bantuan, Total Dana Rp 763 Juta
• Takut Ditolak Warga Karena Pulang dari Jakarta, Pemuda 28 Tahun Lakukan Ini
• Menit Akhir Lelang Jersey Ronaldo Milik Martunis, Penawar Tertinggi Rp 75 Juta, Ada Pengusaha Taiwan
Mengutip dari situs Nahdlatul Ulama, Jumat (17/4/2020) berikut isi ceramah Rasulullah menjelang tibanya Bulan Ramadan.
“Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun”.
Kemudian para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tak semua dari kami memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain”.
Rasulullah menjawab, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu”
Nabi pun melanjutkan, “Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.
Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka.
Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian.
Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Allah dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan.
(Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya.