Kisah Siti Hajar, Janda Miskin Pemanjat Pinang Asal Aceh Diberitakan Media Malaysia, Ini Videonya
Dalam artikelnya, kedua media itu mengulas kehidupan Siti Hajar yang sanggup memanjat pohon pinang hingga 60 batang setiap hari.
Dalam artikelnya, kedua media itu mengulas kehidupan Siti Hajar yang sanggup memanjat pohon pinang hingga 60 batang setiap hari.
SERAMBINEWS.COM – Masih ingat Siti Hajar (35), janda miskin asal Bireuen, Aceh yang bekerja sebagai tukang panjat pinang di desanya?
Ya, di Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen.
Kisahnya beberapa waktu lalu sempat ramai diberitakan di Indonesia.
Baru-baru ini kisah Siti Hajar juga turut diberitakan media di negeri jiran Malaysia, yaitu Sinar Harian, Minggu (12/4/2020) dan Harian Metro , Sabtu (18/4/2020)
Dalam artikelnya, kedua media itu mengulas kehidupan Siti Hajar yang sanggup memanjat pohon pinang hingga 60 batang setiap hari.
• Viral, Dikira Nikah Online, Istri Hancurkan Laptop Suami yang Sedang Main Tiktok Pakai Jubah
Tertulis pada Sinar Harian, Siti Hajar bersepeda sejauh 26 kilometer untuk mencari pemilik pinang yang ingin menggunakan jasanya.
“Siti Hajar (35) yang berasal dari Aceh, bersepeda sejauh 26 kilometer dari rumah atau sekitar satu jam perjalanan menuju pedalaman Kampung Paloh Mampree untuk mencari pemilik pinang yang ingin menggunakan jasanya,” tulis Sinar Harian yang dilansir dari kompas.com.
Kedua media tersebut memaparkan bahwa Siti mampu memanjat 60 batang pohon pinang dalam sehari dan mendapatkan upah sebesar Rp 2.000 perbatang.
Atau seharga 50 sen perbatang jika dikurskan dengan mata uang Malaysia.
Setiap batang pohon pinang yang dipanjat oleh Siti hajar memiliki ketinggian 8 hingga 12 meter.
• BREAKING NEWS - Harimau Sumatera Kembali Muncul dan Terekam Kamera Pekerja Sawit di Subulussalam
Diberitakan pula bahwa ibu tunggal ini terpaksa mengambil pekerjaan berisiko tinggi itu sejak Siti hajar Remaja karena hanya melalui pekerjaan inilah sumber rezeki bagi keluarganya.
“Kabarnya, pekerjaan berbahaya itu dilakukannya sejak usia remaja,” tulis Harian Metro.
“Saya terpaksa bertahan dengan kerja memanjat pokok pinang walaupun tahu risiko karena hanya ini kerja yang mampu saya lakukan sejak zaman remaja,” tulis Sinar harian mengutip ucapan dari Siti Hajar.
Siti Hajar merupakan warga Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun menjadi tulang punggung keluarga.