Malam Hingga Dini Hari Nanti, Hujan Meteor akan Menghiasi Langit, Ini Penjelasan Lapan RI
Akun yang telah diverifikasi atau bercentang biru itu menjelaskan Lyrids diproduksi oleh partikel debu Komet C/1861 G1.
Akun yang telah diverifikasi atau bercentang biru itu menjelaskan Lyrids diproduksi oleh partikel debu Komet C/1861 G1.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Puasa tahun 1441 H ini akan disambut dengan fenomena alam hujan meteor Lyrid.
Alam akan memperlihatkan fenomena yang tak biasanya pada 22-23 April 2020.
Serambinews.com memperoleh informasi ini melalui akun Instagram resminya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, @lapan_ri.
Akun yang telah diverifikasi atau bercentang biru itu menjelaskan Lyrids diproduksi oleh partikel debu Komet C/1861 G1.
“Lyrids adalah meteor biasa yang dapat menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncak.
Lyrids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher), yang ditemukan pada tahun 1861,” tulisnya pada postingan.
• Pacar Tak Mau Tanggung Jawab, Wanita Ini Gugurkan Kandungan Dibantu Sang Ayah dengan Cara Makan Ini
• Daihatsu Aceh Luncurkan Program Beli Mobil dari Rumah
• Kronologi Balita Meninggal Setelah Minum Cairan Disinfektan di Bawah Kursi, Sempat Ngadu Kehausan
Lapan RI juga menjelaskan bahwa meteor ini berlangsung setiap tahun.
“Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun mulai tanggal 16-25 April. Puncak tahun ini terjadi pada malam hari tanggal 22 April dan pagi dini hari tanggal 23 April,” tambahnya.
Informasi lain dihimpun Serambinews.com dari ilmugeografi.com, fenomena alam ini terjadi pada Kamis (22/4/2020) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari.
Meteor ini akan membuat fenomena pada angkasa berupa jejak debu cahaya.
“Meteor ini dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik.
Bulan baru tanggal 23 April akan memberikan kondisi optimal untuk berburu hujan meteor Lyrid,” tulisnya pada akun bercentang biru itu.
Lapan RI juga menjelaskan waktu terbaik untuk menyaksikan meteor yang membuat fenomena langka pada Ramadhan tahun 1441 H ini.
“Waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam sampai fajar. Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam.