Harimau Sumatera

BKSDA Subulussalam Pasang Kamera Jebak di Lokasi Penampakan Harimau Sumatera

Di Darul Makmur, terdapat beberapa harimau berkeliaran di dekat permukiman penduduk. Kemudian satu ekor lagi itu terlihat di Desa Bawan.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Capture Video Pekerja Sawit
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terekam kamera ponsel karyawan perusahaan (20/4/202) petang di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam, mengkonfirmasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terekam kamera handphone di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat beberapa hari lalu.

Sebagai tindaklanjutnya BKSDA berencana akan memasang kamera trap di lokasi terkait sebagaimana disampaikan dalam siaran persnya kepada Serambinews.com, Jumat (24/4/2020).

Kepala SKW II Subulussalam BKSDA Subulussalam, Hadi Sofyan, S.Si., M.Sc mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi harimau yang terekam kamera. Di sana ditemukan jejak yang diduga bekas kaki harimau terkait.

Dalam hal ini, Hadi mengaku akan berkoordinasi lagi dengan Balai KSDA Aceh  guna menentukan tindakan lebih lanjut.”Tapi kita rencanakan akan memasang kamera trap,” kata Hadi

Menurut Hadi, berdasarkan pengecekan di lapangan harimau sumatera yang terekam kamera handphone karyawan PT Indo Sawit Perkasa (ISP) di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari individu lain. Ini, lanjut Hadi tidak sama dengan yang dilaporkan juga berkeliaran di Desa Darul Makmur beberapa waktu lalu.Di Darul Makmur, kata Hadi terdapat beberapa individu harimau berkeliaran ke dekat permukiman penduduk. Kemudian satu ekor lagi itu sekarang ditemukan di Desa Bawan.

Hadi juga membantah jika harimau terekam kamera di Desa Bawan oleh warga beberapa hari lalu merupakan hasil tangkapan yang dilepasliar ke wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) bulan lalu.

Menurut Hadi, harimau sumatera yang diberi nama Dara tangkapan dari Desa Singgersing awal Maret lalu dilepas jauh dari permukiman penduduk. Hadi pun menjelaskan jika individu harimau cukup banyak di hutan Subulussalam.

Dikatakan, di wilayah Kapa Seusak saja terdapat sekitar lima individu harimau sumatera yang berkeliaran di hutan.

Sama halnya dengan di Aceh Utara terdapat beberapa harimau sumatera yang hitungan individunya banyak Pun demikian di hutan Subulussalam jumlah harimau sumatera sangat banyak dan saat ini keluar karena habitatnya tergganggu. Terganggunya habitat satwa dilindungi tersebut karena pembukaan lahan dan perambahan hutan alias Illegal Loging.

Sebelumnya, BKSDA mengkonfirmasi telah menurunkan tim untuk mengecek lokasi harimau sumatera yang berkeliaran di kebun warga Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat.”Tim kita sudah turun ke lokasi untuk mengecek ke lapangan soal harimau yang berkeliaran di kebun warga,” kata Kepala SKW II Subulussalam BKSDA Subulussalam, Hadi Sofyan, S.Si., M.Sc. kepada Serambinews.com, Rabu (22/4/2020).

Menurut Hadi, tim  Balai KSDA Aceh melalui petugas  Resor Rundeng turun ke lokasi bersama CRU Tarumon, dan mitra WCS-IP. Ini sebagai respon konflik satwa dengan warga  di Desa Bawan Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.

Tim melakukan groundcheck atau pengecelakan lokasi. Berdasarkan laporan, kata Hadi warga Bawan mengaku berjumpa langsung dengan satu ekor harimau di dekat pondoknya yang berada di kebun sekitar pukul 04.00 WIB.

Nah dari laporan warga, tim kemudian menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Dari hasil pengecekan tidak ditemukan jejak harimau di sekitar pondok. Tim juga melakukan respon konflik terhadap laporan adanya rekaman video seekor harimau di lokasi perkebunan  PT. Asdal Prima Lestari (APL).

Video yang direkam karyawan PT Indo Sawit Perkasa (ISP) beredar di masyarakat. Dari penjelasan salah satu warga yang melihat harimau tersebut, mereka merekam video harimau menggunakan kamera handphone saat melintas Senin (20/4/2020) sore.

Dari pengecekan di lapangan, tim menemukan jejak berupa tapak kaki harimau di sekitar lokasi perekaman video. Diperkirakan harimau tersebut merupakan harimau yang sama dengan jarak lokasi temuan harimau tersebut + 300 meter. Petugas mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati ketika beraktivitas di kebun.”Kita ada temukan jejaknya maka itu kami imbau warga berhati-hati. Hindari pergi ke kebun sendirian, dan jangan pergi ke kebun terlalu pagi atau sore,” terang Hadi

Hadi menambahkan, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar.

Seperti diketahui, Harimau sumatera  (Panthera tigris sumatrae)  kembali muncul ke dekat permukiman penduduk di Sultan Daulat, Kota Subulussalam ternyata kerap berkeliaran di daerah itu.

“Kalau di kebun saya tiap malam masuk tapi tidak bernah nampak langsung, hanya jejaknya,” kata Rasumin,  mantan anggota DPRK Subulussalam  kepada Serambinews.com, Senin (20/4/2020).

Rasumin mengatakan, bahwa selama ini harimau itu kerap wara wiri di lokasi kebun kelapa sawitnya yang terletak di Desa Bawan dekat PT Asdal Prima Lestari tempat penampakan tadi sore.

Sebelum terekam video kamera karyawan perusahaan, Rasumin mengaku jika sang harimau tersebut berada di kebunnya yang tak jauh dari lokasi afdeling 3.

Namun  penampakan harimau hanya jejak itu saja membuat pekerja di kebunnya ketakutan. Karenanya, Rasumin menambah jumlah pekerja di kebunnya menjadi delapan orang. Biasanya, pekerja dodos atau pemane kebun Rasumin hanya empat orang.

Mengenai harimau yang kerap berkeliaran di kebunnya, Rasumin mengaku sudah lama.

Rasumin mengaku di kebunnya terdapat kali yang bagus dan diduga disukai harimau untuk mandi. Dikatakan, selama ini setiap pagi selalu ada bekas jejak sang harimau di sekitar kebun Rasumin. Beberapa waktu lalu bahkan harimau kerap mencakar benda apapun di sana seperti jeriken dan kayu.

Selain Rasumin, harimau kerap berkeliaran juga diakui M Umar Ego Satria Kerani perkebunan kelapa sawit PT Indo Sawit Perkasa (ISP). Menurut Umar, untuk  penampakan secara langsung baru tadi sore. Namun, katanya selama ini memang karyawan di perusahaan itu kerap menemui bekas jejak harimau di areal kebun.

Namun belum ada kejadian harimau mencelakai manusia di sana. Meski demikian, jejak-jejak harimau melintas itu juga membuat takut pekerja.

Seperti berita sebelumnya, Harimau sumatera  (Panthera tigris sumatrae)  kembali membuat geger masyarakat Sultan Daulat, Kota Subulussalam karena muncul ke dekat permukiman penduduk.

Terkini, Senin (20/4/2020) petang tadi seekor harimau sumatera muncul di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Camat Sultan Dauat, Rahmat Fadly yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan penampakan seekor harimau sumatera di areal perkebunan kelapa sawit.

Menurut Fadly, harimau tersebut muncul sore tadi dan sempat terekam kamera ponsel karyawan perkebunan yang sedang melintas dengan mobil. ”Itu benar, tadi sore kejadiannya,” kata Fadly

Dikatakan, Fadly, harimau tersebut direkam sekitar pukul 17.45 WIB oleh karyawan perkebunan yang sedang melintas menuju PT Indo Sawit Perkasa atau ISP yang berada di Desa Pasir Belo.

Harimau itu tampak di atas tebing jalan sebelah kanan sekitar lima kilometer dari jalan nasional atau simpang PT Asdal.

Fadly memastikan harimau yang ada di areal PT Asdal berbeda dengan di kawasan Desa Darul Makmur dan Desa Singgersing.

Menurutnya, yang di Asdal ini harimau tunggal dan juga kerap berkeliaran di sana.

Sedangkan di Desa Singgersing sebelumnya ada empat ekor dan satu telah berhasil ditangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam.(*)

Menu Buka Puasa Hari Pertama, Yuk Coba Pokchoy Pinkan Mambo, Udang Saus Padang, Bakwan Super Simple

Natasha, Polwan Cantik Ini Ajak Masyarakat Jaga Ketertiban Berlalu Lintas di Bulan Ramadhan

VIDEO - Klub-Klub Sepakbola Top Eropa Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Fans Muslim

Jadwal Buka Puasa untuk Wilayah Banda Aceh dan Sekitarnya 24 April 2020, Lengkap dengan Doa Berbuka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved