Berita Malaysia

Komunitas Rohingya Minta Maaf Kepada Rakyat Malaysia, Tidak Setuju dengan Zafar

Dia (Zafar) bukan pemimpin kami dan bahkan kami tidak memiliki pemimpin di Malaysia. Ia tidak berhak mengeluarkan pernyataan yang mewakili kami.

Editor: Zaenal
ACT
ILUSTRASI - Pengungsi Rohingya 

Masalah Rohingya telah mendapat perhatian luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir setelah pihak berwenang menyadap upaya untuk membawa pengungsi Rohingya ke negara itu pada 16 April.

Sebuah kapal membawa sekitar 200 Rohingya yang ingin memasuki Malaysia melalui perairan Langkawi.

Tindakan itu menarik perhatian Zafar yang kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemerintah harus bertanggung jawab atas para pengungsi.

Zafar juga didakwa membuat pernyataan yang menghina orang Malaysia.

Dia menuntut kewarganegaraan penuh di Malaysia.

Namun, Zafar kemudian membantah pernah membuat pernyataan seperti itu dan menyebutnya tuduhan palsu.

Pernyataan Zafar, termasuk surat klaim yang tersebar di media sosial, telah membuat negara itu merasa tidak nyaman.

Polemik terbaru juga melihat beberapa masalah yang diangkat oleh kelompok etnis Rohingya dan menjadikannya salah satu alasan untuk membenarkan sikap pemerintah saat ini.

Dalam pernyataan itu, LSM menyampaikan apresiasi mereka kepada pemerintah dan Malaysia karena mengizinkan mereka tinggal di negara itu.

"Kami berterima kasih dan berterima kasih kepada pemerintah Malaysia dan semua warganya karena mengizinkan kami untuk tinggal di negara ini untuk sementara waktu.

"Kami mengutuk keras pernyataannya tetapi kami tidak memiliki kekuatan untuk mencegahnya melakukan hal itu," tambah pernyataan itu.

Pernyataan itu juga meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan hukum terhadap Zafar di bawah hukum negara ini.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved