Pasien Positif Corona di Abdya Punya Riwayat Sakit Lambung
Publik Abdya tersentak setelah mendapat informasi kalau Ny As, warga salah satu desa di Kecamatan Manggeng dinyatakan positif
BLANGPIDIE - Publik Abdya tersentak setelah mendapat informasi kalau Ny As, warga salah satu desa di Kecamatan Manggeng dinyatakan positif terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). As dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Balitbangkes Aceh, kawasan Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar yang keluar pada Jumat (24/4/2020) sore.
Padahal, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes yang dihubungi Serambi, Sabtu (25/4/2020), dari keterangan diperolehnya bahwa As tidak punya riwayat perjalanan luar daerah (daerah zona merah Covid-19). Hanya saja, salah seorang anaknya ada yang pulang dari luar daerah, yaitu Banda Aceh. "Sebelum anak Beliau pulang dari Banda Aceh, As memang sudah duluan sakit," katanya.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan pihaknya, beber Safliati, bahwa As punya riwayat penyakit lambung. “Beliau menderita penyakit lambung, termasuk keluhan yang disampaikan saat datang ke Puskesmas Manggeng, beberapa waktu lalu,” ujar Safliati.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Rawat Inap Manggeng, Edy Fitri kepada Serambi menjelaskan, As datang ke puskesmas itu pada Senin (6/4/2020) pukul 17.45 WIB. “Dari cacatan petugas piket, warga tersebut masuk puskesmas dengan keluhan mual-mual seperti mau muntah, nyeri ulu hati, gelisah, tidak bisa tidur, dan badan lemah,” ujar Edy Fitri. Sedangkan suhu badannya dalam keadaan normal, tidak demam ketika diperiksa petugas medis Puskesmas Manggeng.
Setelah dua hari dirawat di ruang inap Puskesmas Manggeng, As melakukan pemeriksaan di RSU Teungku Peukan Abdya di Ujong Padang, Kecamatan Susoh. Ketika diperiksa dengan alat rapid test (tes cepat) pada 8 April lalu, hasilnya As diduga positif corona. Lalu, pada malam itu juga RSUTP merujuk As ke RSUZA Banda Aceh. Sampai kemudian keluar hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta pada 18 April 2020 dan diterima pihak RSUZA pada 19 April, di mana dinyatakan As negatif corona, sehingga kala itu ia dibolehkan pulang dari RSUZA Banda Aceh.
Keterangan diperoleh Serambi, As dibawa pulang dengan mobil pribadi milik anggota keluarga. Mereka berangkat dari RSUZA pada Senin (20/4/2020) siang dan tiba di Abdya, Senin malam.
Ibu rumah tangga (IRT) dan istri dari salah seorang mantan keuchik ini tidak pulang ke rumah kediamannya. Melainkan ke rumah orangtuanya juga berlokasi di salah satu desa di Kecamatan Manggeng.
Selama berada di rumah, kondisi kesehatan As tampak sehat dan tenang serta tidak pernah keluar rumah. Ketika pejabat dan pihak lain mengantar bantuan, hanya dilayani oleh pihak keluarga. Sedangkan As berdiri di pintu kamar, tanpa bersentuhan secara fisik dengan siapa pun yang berkunjung, termasuk anggota keluarganya.
Tapi setelah empat hari berada di kampung, As dan keluarganya seperti tidak percaya atas informasi kalau hasil pemeriksaan swab-nya yang kedua dinyatakan positif terjangkit virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Laboratorium RT-PCR milik Balitbangkes Aceh.
Seperti dijelaskan Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin, bahwa pengambilan spesimen dari tenggorokan As dilakukan pada 17 April 2020, di RSUZA atau sebelum yang bersangkutan diizin pulang ke Abdya. Spesimen swab As yang diambil kali ini diperiksa di Laboratorium RT-PCR milik Balitbangkes Aceh. Hasil pemeriksaan swab-nya keluar pada Jumat (24/4/2020) sore.(nun)