Rp 5,6 Miliar Zakat Tertahan
Wakil Ketua MPU Pidie, Drs H Ilyas Abdullah mendesak Baitul Mal Pidie untuk menyalurkan dana sekitar Rp 5,6 miliar di lembaga
SIGLI - Wakil Ketua MPU Pidie, Drs H Ilyas Abdullah mendesak Baitul Mal Pidie untuk menyalurkan dana sekitar Rp 5,6 miliar di lembaga tersebut belum direalisasikan. Dana yang tertahan tersebut berasal dari infak dan zakat PNS setempat sejak tahun 2018 hingga 2019.
"Saya minta Pak Bupati supaya segera turun tangan untuk menyalurkan hak duafa dan anak yatim dari dana Baitul Mal Pidie. Sebab, dana bersumber dari infak dan zakat itu belum dibagikan sampai sekarang," tegas Wakil Ketua MPU Pidie, Tgk Ilyas Abdullah kepada Serambi, Minggu (26/4/2020).
Ia mengatakan, saat ini duafa dan anak yatim sangat membutuhkan bantuan dari Baitul Mal Pidie. Sebab, selama ini mereka selalu mendapat dana dari Baitul Mal Pidie terutama pada bulan suci Ramadhan. Ilyas berharap dana di Baitul Mal Pidie tidak dipendam, sebab di sana ada hak anak yatim dan duafa yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan.
"Dulu biasanya memasuki bulan Ramadhan, Baitul Mal Pidie membagikan hak-hak anak yatim dan kaum duafa. Tapi pada tahun 2020 ini Baitul Mal Pidie belum menunaikan hak-hak mereka. Kami sebagai MPU Pidie sangat berdosa jika hanya diam saja menonton Baitul Mal Pidie yang tidak ada aktivitas," jelasnya.
Padahal, sebut Tgk Ilyas, dana tersebut sangat dibutuhkan golongan lemah, lebih-lebih di tengah ancaman wabah Covid-19. Dia mencontohkan kaum tunanetra yang tidak bisa beraktivitas sebagai tukang pijat karena pemberlakuan physical distancing. Semestinya mereka mendapat bantuan dari Baitul Mal Pidie.
Menurut Ilyas, belum terbentuknya komisioner bukanlah alasan tertundanya penyaluran dana dari Baitul Mal Pidie. "Kita tidak boleh main-main dengan zakat dan infak orang. Sebab, infak dan zakat sejatinya harus disalurkan pada tahun dikumpulkan zakat dan infak. Tapi, sekarang Bitul Mal Pidie belum menyalurkan jatah 2019 dan 2020," pungkasnya.
Belum Terbentuk Komisioner
Sementara itu, Sekretaris Baitul Mal Pidie, Zulfikar, yang dihubungi Serambi, Minggu (26/4/2020) menyebutkan, belum disalurkannya zakat dan infak karena saat ini masih dilakukan perekrutan lima komisoner Baitul Mal Pidie. "Kalau angka pastinya saya tidak mengetahui, karena kita harus lihat datanya. Tapi, anggaran di Baitul Mal Pidie telah disetor semuanya ke kas daerah (kasda). Dana itu tinggal tarik saja dari kasda," ujarnya.
Ia mengatakan, proses perekrutan komisioner Baitul Mal Pidie pada Selasa (28/4/2020) dalam tahap pengumuman ujian tulis. Setelah itu, peserta akan memasuki tahap wawancara. "Saya tidak mengetahui kapan finalnya perekrutan lima komisioner Baitul Mal Pidie," sebutnya. (naz)