KPK Publikasi Penilaian Pencegahan Korupsi di Aceh

Pencapaian program pencegahan korup­si terintegrasi di Kota Banda Aceh tercatat sebagai yang tertinggi persentasenya di Provinsi Aceh

Editor: bakri
FOTO HUMAS PEMKO BANDA ACEH
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, saat mengikuti video teleconference sosialisasi keberhasilan program pencegahan korupsi terintegrasi dan penjelasan teknis indikator keberhasilan Monitoring Center for Prevention (MCP) Korsupgah KPK-RI, Senin (27/4/2020), di Pendopo. 

BANDA ACEH - Pencapaian program pencegahan korup­si terintegrasi di Kota Banda Aceh tercatat sebagai yang tertinggi persentasenya di Provinsi Aceh. Dibanding 23 kabupaten/kota lainnya, progres indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) Korsupgah KPK di Banda Aceh pada 2019 lalu menca­pai 77 persen.

Hal tersebut disam­paikan oleh Deputi Pence­gahan KPK-RI Pahala Nainggolan pada acara sosialisasi keberhasilan program pencegahan korupsi terinte­grasi dan penjelasan teknis indikator keberhasilan MCP 2020, Senin (27/4/2020), melalui video teleconference dengan para kepala daerah dan pejabat terkait di Aceh.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman yang mengikuti acara dari pen­dopo bersama jajarann­ya mengucap syukur atas capaian itu. “Alhamdulil­lah untuk tingkat provinsi, Banda Aceh yang tert­inggi persentase capaian program pencegahan ko­rupsinya. Angkanya men­capai 77 persen dan hanya Banda Aceh yang berada di zona hijau,”

Wali Kota pun menga­jak seluruh jajaran pemer­intahannya untuk memper­tahankan prestasi tersebut dan terus memperkuat upaya pencegahan korupsi. “Selalu jalankan tugas dengan baik dan sesuai SOP. Saya hara­pkan juga komitmen kepala dinas dan jajaran untuk jauh dari korupsi,” ujar Aminullah.

Sementara mengenai pelaporan MCP Korsupgah KPK 2019, Aminullah men­gatakan ada delapan fokus program pencegahan korupsi yang sudah dilakukan Pemko Banda Aceh yakni terkait pe­rencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, dan kapabilitas APIP.

Kemudian manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, manajemen aset daer­ah, dan tata kelola dana desa. “Banda Aceh pun meraih skor tertinggi di empat bidang yakni perencanaan dan penganggaran APBD dengan skor 91 persen, manajemen ASN (71%), opti­malisasi pendapatan daer­ah (100%), dan manajemen aset daerah dengan skor 86 persen.”

“Sementara fokus MCP Korsupgah KPK 2020 berdasarkan rapat tele­conference tadi, ada pada peningkatan PAD, poten­si objek PAD yang baru, inovasi peningkatan PAD, dan manajemen aset daer­ah, termasuk di dalamnya penyelesaian konflik aset,” katanya.(hba/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved