Longsor di Aceh Tengah
Bak Penampung Tertimbun Longsor, Suplai Air PDAM Tirta Tawar Terputus
Terputusnya pasokan air bagi sejumlah pelanggan PDAM dua hari terakhir, dikeluhkan oleh sejumlah pelanggan.
Penulis: Mahyadi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Hampir dua hari terakhir sejumlah pelanggan PDAM Tirta Tawar, di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, mengeluhkan mampetnya air sehingga menganggu aktifitas warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Bahkan beberapa warga terpaksa menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari.
Menanggapi keluhan warga, khususnya para pelanggan, Direktur PDAM Tirta Tawar, Hidayat kepada Serambinews.com, Sabtu (2/5/2020) mengatakan, terputusnya pasokan air ke rumah-rumah para pelanggan di beberapa daerah karena bak penampung air yang ada di kawasan Pestak, Kecamatan Bebesen, tertimbun longsor.
“Jadi, tanah longsoran sempat masuk ke dalam bak penampung air sehingga harus dibersihkan dulu. Makanya, pasokan air sempat mati. Kami upayakan sesegera mungkin bisa ditangani dan ditargetkan sore ini, juga akan diselesaikan. Beberapa petugas kami disana, sedang melakukan pembersihan,” kata Hidayat.
Menurutnya, tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir menyebabkan ada beberapa titik longsoran yang menimbun aliran sumber air PDAM Tirta Tawar. Bahkan longsoran sempat masuk ke dalam bak penampung.
“Berhentinya pasokan air, sudah kami umumkan sebelumnya karena memang disebabkan oleh bencana alam. Tapi, upayakan secepatnya selesai,” imbuhnya.
Sumber air yang dikelola oleh PDAM Tirta Tawar Takengon, selain mengandalkan beberapa mata air pegunungan, juga disedot dari Danau Lut Tawar dan distribusikan dari bak penampung yang ada di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan.
“Kalau dari intake Mendale masih aman. Memang sekarang sedang ada perbaikan jaringan listrik oleh PLN di daerah itu,” ungkap Hidayat.
Terputusnya pasokan air bagi sejumlah pelanggan PDAM dua hari terakhir, dikeluhkan oleh sejumlah pelanggan. Beruntung, cuaca di kota dingin itu, sedang dilanda musim hujan sehingga sebagian warga menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Air hujan, kalau untuk masak kan nggak bisa. Tapi bisa dipakai untuk keperluan lain, seperti mencuci baju, piring bahkan untuk keperluan buang hajat,” kata salah seorang warga Takengon, Hasanah.
Dia berharap agar pasokan air bisa kembali berjalan normal sehingga masyarakat tidak kesulitan, apalagi di saat menjalankan ibadah puasa, tentu kebutuhan air bersih menjadi sangat penting.
“Kalau nggak ada air hujan, terpaksa harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Mudah-mudahan pasokan air bisa kembali berjalan normal,” pungkasnya.(*)
• Ini Kronologis Kecelakaan Maut di Depan Kantor Camat Juli, yang Merengut Nyawa Dua Wanita
• Material Longsor yang Tutupi Jalan Nasional Geumpang-Meulaboh belum Dibersihkan
• BREAKING NEWS - Diduga Lari Usai Pukul Istri, Seorang Warga Diamankan di Polsek Singkil Utara
• VIDEO - Hujan Lebat, Ruas Jalan Perkotaan Bireuen Tergenang, Bocah-bocah Kegirangan