Viral Medsos
Heboh Ada Orangtua tak Mau Terlalu Lama Urus Anaknya yang Cacat, Minta SLB Segera Dibuka
Sangat menyedihkan melihat ada orang tua yang tidak mau merawat anak-anak mereka sendiri, dan berasumsi bahwa guru dapat meringankan tanggung jawabnya
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Ada banyak orang yang mengingatkan pasangan muda untuk berpikir dua kali sebelum memiliki anak.
Pasalnya, mengurus anak adalah tanggung jawab yang sangat besar, harus merawat hidup selain diri Anda sendiri.
Para orangtua tidak harus bergantung pada guru di sekolah untuk merawat anak-anak Anda ketika Anda tidak lagi 'mampu' atau 'tidak punya energi untuk' merawat mereka, terutama jika mereka dinonaktifkan seperti sekarang ini.
Sebelumnya, akibat penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak peserta didik harus diliburkan dan melaksanakan kegiatan belajar di rumah.
Seperti baru-baru ini viral di media sosial Facebook, satu komentar dari orang tua murid saat konferensi pers Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan Malaysia sedang berlangsung.
• VIRAL - Oknum Polisi Digerebek Istri Bersama Bayinya di Hotel, Diduga Sedang Selingkuh
Komentar itu pun telah menarik perhatian netizen, seperti yang dibagikan kembali oleh akun Facebook Fedtri Yahya.
Komentar itu meminta sekolah Persatuan Kanak-Kanak Istimewa (PKKI) yang merupakan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus dibuka kembali karena orangtua tersebut tidak lagi memiliki kesabaran untuk merawat anak mereka yang cacat.
Dalam unggahannya, Fedtri menulis,
“Apakah itu bukan anak Anda sendiri? Komentar ditulis tanpa sedikit rasa malu.
Guru bukanlah seseorang yang harus Anda bongkar semua beban yang tidak ingin Anda tanggung.
Setiap anak adalah cahaya yang akan membawa kita ke surga pada akhirnya. Saya merasa simpati untuk anak itu.
Guru yang membaca ini akan merasa hancur. Apa nasib mereka jika guru tak lagi berpihak?”
• Viral, Pelajar Lulusan Jalur Corona Coret Baju Seragam Via Online
• Viral, Seorang Nenek Khusyuk Mengaji tanpa Kacamata Bikin Terenyuh Warganet
Sebelumnya, Orang tua yang tidak peka menulis dalam kolom komentar, “Tolong buka kembali sekolah-sekolah PKKI untuk anak-anak cacat. Orang tua tidak bisa lagi merawat anak-anak cacat di rumah terlalu lama.”
Orang tua lain dari anak-anak cacat juga turut memberikan komentar dan membagikan pendapat mereka.
Bahkan ada yang merasa bersyukur akibat pandemi saat ini mereka bisa merawat anak-anak mereka di rumah.
Komentar ini berbunyi,
“Anak saya belajar di kelas 2 PKKI. Anak saya menderita autisme ringan. Setiap hari saya khawatir mengirim mereka ke sekolah, terutama selama musim sakit ini. Saya sudah merasa tidak enak untuk mengirim mereka ke sekolah sebelum pemberlakuan pembatasan gerakan (MCO) di mulai.
Ketika MCO dimulai, saya merasa bersyukur bahwa mereka bisa tinggal di rumah bersama saya. Saya merasa khawatir bahwa tidak aman bagi mereka untuk berada di luar, karena saya mencintai anak saya," ujar netizen.
Komentar lain mengatakan, “Anak saya pergi ke sekolah PKKI juga. Sangat menyenangkan bagi mereka untuk melakukan pekerjaan sekolah dan kegiatan yang diberikan oleh guru-guru PKKI melalui WhatsApp dan portal online.
Guru-guru PKKI terus-menerus mengirimkan panduan dan pekerjaan sekolah. Mereka bukan pengasuh anak melainkan pendidik, pembimbing bagi anak-anak cacat. Terima kasih untuk semua guru PKKI, terutama para guru di Sekolah Kebangsaan P16 (2) Putrajaya," tambah netizen.
• Si Ibu Asik Main HP, Bayi Jatuh Hingga Terbentur Kursi Besi, Videonya Viral dan Bikin Warganet Geram
Selain itu, anak-anak cacat dianggap berisiko lebih tinggi terkena virus Covid-19, menjadikan mereka target yang lebih mudah ketika mereka diizinkan kembali ke sekolah.
Sangat menyedihkan melihat ada orang tua yang tidak mau merawat anak-anak mereka sendiri, dan berasumsi bahwa guru dimaksudkan untuk meringankan tanggung jawab mereka.
Hingga kini, postingan yang di unggah akun Facebook Fedtri Yahya tengah viral di media sosial.
Postingan itu telah disukai 6,8 ribu kali dan telah dibagikan sebnayak 1,1 ribu kali oleh warganet.(Serambinews.com/Firdha Ustin)