Viral Medsos
Viral! Kisah Hidup Pak Sukali, Pengemis yang Menderita Kusta, Ceritanya Bikin Haru
Kebanyakan dari mereka mengapresiasi usaha dari pak Sukali karena memiliki rasa tanggung jawab yang besar di tengah keterbatasannya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Baru-baru ini viral di media sosial, kisah pengemis sekaligus penderita penyakit kusta.
Kisah itu awalnya di unggah melalui video di akun TikTok @adiefwafi pada 27 April lalu.
Video berdurasi 56 detik itu kemudian diposting kembali di berbagai platform media sosial, salah satunya di akun twitter @kegblgunfaedh.
Hingga kini, video tersebut telah viral diberbagai platform media sosial
Di instagram, video tersebut telah ditonton lebih dari 800.000 kali tayangan.
Sedangkan di twitter telah ditonton lebih dari 30 ribu tayangan.
• Quek Shio, Sosok Pria Bertalenta di Balik Video Viral, Butuh 2.000 Foto Untuk Ciptakan Satu Video
Dalam video tik tok tersebut terlihat seorang pengemis bernama pak Sukali, seorang pria paruh baya berusia 67 tahun.
Ia tengah duduk di pinggir jalan, sembari mengadahkan tangan kepada pejalan kaki dengan harapan ada yang memberinya sedikit rezeki.
Pak Sukali pun terlihat memohon untuk diberikan uang, matanya buta, tak memiliki kaki dan jari-jemari tangannya tidak normal, pendegarannya pun tak lagi berfungsi dengan baik.
Video tersebut direkam oleh pemilik akun TikTok Adief Wafi, ia kemudian menuliskan keterangan dalam video yang di unggahnya tersebut.
“Waktu saya beli buah buah di Poris Indah, saya melihat bapak ini dipinggir jalan sambil merenung seperti mengharapkan sesuatu.
Akhirnya saya samperin dan memberikan sesuatu untuk si bapak. Saya ngajak ngobrol si bapak, dan ternyata si bapak buta tidak bisa melihat,” tulis Adief Wafi.
Sang bapak pun mengaku jika ia terpaksa mengemis karena kondisinya yang tidak mendukung untuk bekerja.
• Viral, Pria Ini Kaget Melihat Kurir Pengantar Barang tanpa Tangan Mengendarai Sepeda Motor
“Saya mengemis karena saya tidak bisa bekerja dek dengan keadaan seperti ini. Saya mempunyai anak untuk saya sekolahkan dan saya nafkahi. Saya disini malam Jumat dan malam Minggu saja dek,” ujar pak Sukali.