Mengenang 32 Tahun H Dimurthala
Masa Keemasan Persiraja 1980, Tidak Lepas Dari Sosok Dimurthala
Kegemilangan tersebut tidak lepas dari peran Dimurthala. Sebelumnya Persiraja sempat jatuh karena tidak masuk 10 besar Perserikatan PSSI 1980
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tahun 1980 adalah puncak kejayaan Persiraja pada atmosfer sepak bola Indonesia.
Pada masa itu, Persiraja berhasil mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1.
Hasil ini mengantarkan Persiraja menjadi jawara Perserikatan PSSI.
Sejarah itu terukir pada tanggal 31 Agustus 1980 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Kegemilangan tersebut tidak lepas dari peran Dimurthala.
Sebelum menjuarai Kasta Tertinggi Sepak Bola Indonesia pada 1980, Persiraja sempat jatuh tidak masuk ke dalam sepuluh besar Perserikatan PSSI 1980.
Hal itu diungkap oleh Ismail M Syah, mantan Redaktur Olahraga Harian Serambi Indonesia, dalam bincang-bincang dengan Serambinews.com, dua hari lalu.
Ismail M Syah yang kini telah pensiun dari Serambi Indonesia, merupakan salah satu sahabat Dimurthala.

Ismail M Syah menurutkan, kala itu Persiraja jatuh ke urutan 12 besar.
Sedangkan keputusan PSSI mengambil 10 besar yang berhak mendapat tiket melanjutkan pertandingan Perserikatan PSSI 1980.
Namun, karena usaha Dimurthala, keputusan PSSI yang sebelumnya mengambil 10 besar berubah menjadi 12 besar, sehingga Persiraja masih memiliki kesempatan bermain pada kasta tertinggi sepak bola Indonesia masa itu.
• Kisah Kiper Persiraja Tedi Heri Setiawan di Aceh, Nyaman Bekerja & Beribadah Hingga Pengalaman Ngopi
Padahal, ketika meloloskan Persiraja bisa melanjutkan pertandingan, Dimurthala sedang berada di Singapura untuk berobat.
Namun, karena totalitasnya pada Persiraja, Ia memilih kembali ke Indonesia dan berjuang habis-habisan, agar Persiraja bisa tetap ikut bertanding.
Usahanya berhasil, sehingga keputusan PSSI berubah.
Kesempatan itu dimanfaatkan Persiraja, sehingga menjadi juara kasta tertinggi Perserikatan PSSI 1980.
Ismail M Syah juga menjelaskan sistem bermain bola saat ini, berbeda jauh dengan Permainan bola dulu pada masa Dimurthala.
Jika saat ini pemain bermain dengan gaji atau kontrak, semangatnya berbeda jauh dengan pemain dulu yang tidak ada gaji.
• VIDEO - Punggawa Persiraja Banda Aceh Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1441 H Kepada Suporter
Pemain Persiraja pada masa keemasan bermain dengan semangat, karena memang tidak ada gaji sama sekali dan tidak ada kontrak. Namun, para penggawa Persiraja masa itu berhasil menjadi juara Perserikatan PSSI tahun 1980.
Wali Kota Banda Aceh kala itu memberikan hadiah berupa Honda Kijang, atau lebih dikenal dulu namanya Sabang.
Hadiah dibagikan satu unit tiap pemain, karena Persiraja memberikan kado istimewa kepada Aceh, nama yang harum dikenang sampai sekarang.
Persiraja berhasil menguasai kasta tertinggi sepak bola nasional tahun 1980 berkat kerja sama yang baik dari seluruh manajemen Persiraja.
Gol yang disumbangkan oleh Rustam Syafari dengan Bustaman Ibrahim, dengan skor 3-1 membungkam Persipura Jayapura.
• VIDEO - Persiraja Banda Aceh Latihan Terakhir Menyusul Penundaan Kompetisi Shopee Liga 1 Indonesia
Akibat Permainan hari itu di Gelora Bung Karno, Senayan, stadion riuh dengan teriakan haru penonton.
Pada masa inilah, masa-masa keemasan Persiraja.
Sebelum adanya Dimurthala ambil bagian dalam Persiraja, klub ini tidak begitu dikenal, bahkan dulu Persiraja sempat berganti nama menjadi Persibanda. (*)
• VIDEO - Wawancara Eksklusif Bersama Bek Tengah Persiraja Banda Aceh Asep Budi Santoso