Pemkab Bireuen Butuh Anggaran Besar untuk Tangani Dampak Banjir
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen membutuhkan anggaran besar untuk menangani berbagai kerusakan dampak banjir
BIREUEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen membutuhkan anggaran besar untuk menangani berbagai kerusakan dampak banjir yang terjadi di enam kecamatan, akibat tingginya curah hujan sejak 12 Mei 2020 lalu. Plt Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi mengatakan, dampak bencana alam itu menjadi tugas besar dari Pemkab Bireuen, yang mana penanggulangannya diupayakan melalui BPBD di tengah pandemi Covid 19.
"Beberapa upaya yang telah kita dilakukan yaitu selain pendataan beberapa kawasan rawan bencana, melakukan mapping peta kerawanan bencana, dan memberikan bantuan masa panik kepada korban banjir," sebutnya.
Dalam upaya pencegahan, Pemkab Bireuen berupaya melakukan normalisasi dan diharapkan semua lapisan masyarakat dapat membantu percepatan penanganan banjir tersebut.
Untuk diketahui, ujan disertai angin kencang yang melanda Bireuen menyebabkan kerusakan fasilitas umum, infrastruktur, persawahan, serta terendamnya permukiman warga. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Peudada (Gampong Pinto Rimba, Tanjong Seulamat, Alue Sijuk), Kecamatan Jeumpa (Gampong Abeuk Usong dan Blang Seupeng), Kecamatan Kota Juang (Pulo Ara dan Gampong Meunasah Capa), Kecamatan Peusangan (Gampong Kapa dan Cot Ijue), Kecamatan Juli (Gampong Meunasah Tambo, Simpang Jaya, Teupin Mane, Juli Seutuy, Juli Paseh, Blang Keutumba, dan Simpang Mulya), serta Kecamatan Simpang Mamplam (Gampong Peuneulet Baroh).
Dikatakan, penanganan tersebut membutuhkan dana besar. Sebagian kerusakan juga menjadi tugas dari dinas terkait tingkat Provinsi Aceh. (kbr)