PSBB Jakarta Diperpanjang, Warga Mulai Merasa Jenuh
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perpanjangan kali ini adalah perpanjangan terakhir jika saja warga patuh.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 4 Juni 2020, untuk mengontrol persebaran Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perpanjangan kali ini adalah perpanjangan terakhir jika saja warga patuh.
Namun, di satu sisi banyak warga mulai merasa jenuh.
Salah satu yang merasakan hal tersebut ialah Tania (26).
Menurut dia, kejenuhan yang ia rasakan bukan sekadar bosan karena terus menerus berada di rumah.
Namun, jenuh itu dipicu oleh ketidakpastian penerapan aturan yang berlaku di lapangan.
Meski Pemprov DKI sering kali memublikasikan penindakan, nyatanya kondisi di sekitar kian terasa seperti hari-hari biasa.
Apalagi jika melihat media sosial, yang menunjukkan terjadinya pelanggaran di mana-mana.
"Jadi tiga bulan diam diri di rumah aja rasanya kayak sia-sia. Kasian juga para tenaga medis," kata Tania saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Belum lagi persoalan bantuan sosial yang hingga saat ini masih saja belum merata.
Hal itu bahkan terjadi di sekitar lingkungan tempat Tania tinggal.
Banyak warga yang merasa butuh mencari penghasilan demi kelangsungan hidup ketimbang menunggu derma dari pemerintah.
Hal itu juga dirasakan oleh Harri (25), seorang pedagang minuman.
Tiga bulan harus mematuhi peraturan tapi pengawasan terhadap mereka yang membandel membuat dirinya begah.
Uang tabungan yang semakin menipis tentu memicu dirinya untuk kembali mencari nafkah di luar rumah.
Harri kemudian mengatakan, jika memang PSBB kali ini bakal menjadi yang terakhir sesuai dengan ucapan Anies, ia bersedia untuk bersabar.
"Tapi kalau emang begitu, harusnya dua minggu ini pemerintah harus lebih ketat dari sebelumnya.
Ya mungkin petugas capek harus mengawasi terus, tapi kalau mau ya dua minggu ini harus kerja ekstra," ucap Harri.
Ia juga mengingatkan Pemprov DKI terkait pemaksimalan penyaluran bansos selama dua minggu terakhir ini.
"Ya soalnya tabungan orang pasti udah menipis semua, makanya belakangan banyak yang pengen keluar cari duit," ucap Harri.
Menurut Harri warga saat ini membutuhkan kepastian terkait bantuan, kapan warga mulai bisa beraktivitas kembali, hingga penegakkan aturan di lapangan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari ke depan, mulai dari tanggal 22 Mei hingga 4 Juni 2020.
Setelah fase perpanjangan PSBB tersebut usai, Anies mengatakan, bisa saja seluruh warga ibu kota dapat kembali menjalankan aktivitas secara normal.
Dengan catatan, warganya harus mematuhi protokol kesehatan serta memenuhi syarat selama fase perpanjangan PSBB dua pekan ke depan.
"Bila kita melakukan kedisiplinan berada di rumah, maka insya Allah setelah dua minggu ini, kita bisa keluar dari fase PSBB," kata Anies pada siaran pers yang diadakan secara online, Selasa (19/5/2020).
• Barcelona Ingin Jadikan Martinez Sebagai Pengganti Luis Suarez Masa Depan
• Warga Mengamuk dan Bakar Posko Covid-19, Diduga Kecewa BLT Tak Tepat Sasaran
• Mike Tyson Bakal Hebohkan Dunia Tinju Lagi, Shannon Briggs Disebut Bakal jadi Lawannya di Ring
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSBB Jakarta Diperpanjang, Warga Jenuh dan Butuh Kepastian",