Luar Negeri

Syarat Baru Naik Wahana Rollercoaster di Jepang, Dilarang Menjerit, Ini Alasannya

Larangan teriakan itu dikhawatirkan lantaran bisa menimbulkan droplet beterbangan dan menyebarkan virus melalui udara.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
theweek.in
Ilustrasi rollercoaster 

SERAMBINEWS.COM – Beberapa negara hingga kini telah melonggarkan protokol penguncian terhadap pandemi Covid-19.

Bisni-bisnis dibuka kembali dan orang-orang menyesuaikan diri dengan istilah 'Normal Baru'.

Salah satu bisnis yang dibuka kembai adalah taman hiburan Shanghai Disneyland.

Taman bermain ini telah dibuka kembali pada 11 Mei lalu, tetapi tetap mengikuti pedoman tertentu.

Menurut CNBC, hanya sejumlah tamu terbatas yang diizinkan di taman.

Tidak hanya itu, tiket masuk juga harus dibeli secara online dan tamu harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki taman bermain.

Berbeda dari biasanya, kali ini Universal Studios Jepang (USJ) telah menambahkan aturan baru setelah adanya pandemi Covid-19 ini.

Saling Pamer Kekuatan, China & AS Kerahkan Kapal Perang ke LCS, Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III

Panduan Taman Bertema Covid-19 Jepang Termasuk Aturan ‘Tanpa Menjerit’

Dengan berkurangnya kasus Covid-19 di Jepang, taman hiburan seperti Universal Studio Jepang (USJ) ingin membuka kembali pintu taman hiburan.

Ini adalah berita baik bagi para pencari adrenalin, mencari pengalaman penuh aksi setelah absen selama sebulan.

Namun, di tengah risiko Covid-19, taman hiburan Jepang telah memperkenalkan pedoman untuk melindungi pengunjung.

Termasuk langkah-langkah menjaga jarak sosial saat menaiki rollercoaster dan dan selalu mengenakan masker setiap saat.

Salah satu panduan itu adalah pengunjung  tidak diperbolehkan berteriak ketika menaiki rollercoaster.

Melansir dari mustsharenews.com, Asosiasi Taman Bertema Jepang Timur dan Jepang Barat adalah agen di balik serangkaian pedoman ini yang telah ditandatangani oleh taman-taman bermain seperti Tokyo Disneyland dan USJ.

Dipukul Pandemi Corona, Ekonomi Dubai Kini Mengalami Kesulitan: Bersiap Tinggalkan Kemewahan?

Selain tetap menjaga kebersihan dan mengenakan masker, pedoman taman juga mendesak para pengunjung untuk tidak  "berbicara dengan keras" atau "berteriak" di tempat-tempat wisata.

Itu berarti Anda tidak diizinkan berteriak ketika menaiki permainan rollercoaster bahkan ketika anda merasa sangat-sangat ketakutan dan merasa tertantang sekalipun.

Aturan ini disebabkan oleh ketakutan akan transmisi Covid-19 yang dapat disebarkan melalui teriakan pengunjung, hal itu dikhawatirkan lantaran bisa menimbulkan droplet beterbangan dan menyebarkan virus.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Proceedings of National Academy of Sciences pada 13 Mei mengungkapkan bahwa tindakan sederhana berbicara menyebabkan ribuan tetesan yang dilepaskan di udara, tetesan itu dapat melayang di udara selama 8 hingga 14 menit.

Hal Ini menjelaskan bagaimana “berbicara secara normal saja dapat menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan yang terbatas”, terutama tempat-tempat yang ber-AC seperti kantor, restoran tertentu atau toko-toko kecil yang mengapa memakai masker dianjurkan.

George Floyd Tewas Tercekik Saat Dibekuk Polisi, 4 Orang Dipecat, Kekerasan Picu Kemarahan Warga

Tetap menjaga jarak sosial di taman bermain

Pihak taman bermain juga mendorong pengunjung untuk menjaga jarak 1 meter antara orang-orang dalam antrian.

Wahana tertentu seperti wahana Realitas Virtual, misalnya, tidak akan beroperasi karena akan sulit untuk mendisinfeksi dan mempertahankan jarak sosial di dalam wahana permainan. (Seraminews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved