Kisah Hidup

Kisah Ayah Selalu Bawa Anak 3 Tahun Sambil Kerja 13 Jam/Hari, Siang Tukang, Malam Antar Makanan

Ayahnya selalu membawa anaknya yang berusia 3 tahun saat bekerja, tak jarang, anaknya pun tertidur tanpa sengaja.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tangkapan Layar TVBS News
Seorang Ayah tunggal berusia 24 tahun, asal Taiwan, membawa anaknya ikut bekerja sebagai pengantar makanan. 

SERAMBINEWS.COM - Orang tua akan selalu melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Tetapi selama pandemi global ini di mana ribuan orang kehilangan pekerjaan, menghidupi keluarga tidaklah mudah.

Menurut situs berita Taiwan TVBS News, seorang ayah tunggal berusia 24 tahun bekerja dua jenis pekerjaan dalam sehari untuk menghidupi dirinya dan putranya yang berusia tiga tahun.

Cerita itu pun kian menarik perhatian netizen setelah foto dirinya dan putranya diunggah di Internet.

Sang ayah diketahui bernama Lin bekerja sebagai pekerja konstruksi pada siang hari dari jam 8.30 pagi sampai 5.30 sore.

Setelah bekerja, ia akan segera memulai pekerjaan keduanya sebagai pengantar makanan paruh waktu.

Ia bekerja sejak pukul 6 sore dan akan bekerja hingga jam 10 malam, atau bahkan hingga tengah malam pada beberapa kesempatan.

Seorang Pria Pukul Supir Taksi Lansia Pakai Helm dan Besi hingga Berdarah dan Masuk Rumah Sakit

Rata-rata, dia akan bekerja lebih dari 13 jam sehari.

Tak jarang, Lin membawa putranya bersamanya saat ia mengantarkan makanan yang menarik perhatian para saksi yang telah mengambil foto dirinya.

Ayahnya selalu membawa anaknya yang berusia 3 tahun saat kerja, tak jarang, anaknya pun tertidur tanpa sengaja.
Ayahnya selalu membawa anaknya yang berusia 3 tahun saat kerja, tak jarang, anaknya pun tertidur tanpa sengaja. (OhPama.com & TVBS News)

Kisahnya segera mendapat perhatian media lokal yang melakukan wawancara dengannya di mana ia berbagi cerita tentang pekerjaan paruh waktu dengan seorang putranya.

Lin menceritakan bahwa ada kalanya dia harus membawa sang anak bersamanya karena tidak ada seorang pun di rumah untuk merawatnya.

Selama perjalanan saat pengiriman makanan, putranya biasanya suka duduk di belakang dengan kotak makanan diikat tepat di punggungnya, tak jarang, sang putra selalu tertidur tanpa sengaja.

Ini Riwayat Perjalanan Dua Pria Lhokseumawe yang Dinyatakan Positif Covid-19 Hasil Rapid Test

Jalan Amblas Menuju Pasar Induk, Bireuen akan Diperbaiki Permanen, Begini Kondisinya

Jadi, agar kondisi putranya aman, Lin menempatkan putranya di depan sembari untuk mengawasinya.

Kadang-kadang ketika Lin mengantarkan banyak minuman sekaligus, putranya juga akan menawarkan untuk membantunya membawa minuman.

Ketika sang putra sedikit rewel, sesekali Lin akan memberinya permen lolipop.

Sejak Lin berpisah dengan istrinya, ia telah menjadi anak tunggal dan mandiri dalam membesarkan putra semata wayangnya.

Dia menyebutkan bahwa biaya hidupnya dapat mencapai 30.000 dolar Taiwan sekitar (Rp.14.644.965) dalam satu bulan. Ia pun dituntut untuk bekerja dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Dia menambahkan bahwa meskipun dia kelelahan, namun, ketika melihat putranya tersenyum lantas membuat rasa lelahannya hilang.

Dia mengatakan bahwa selama putranya tumbuh dengan aman dan bahagia, semua upayanya akan terbayarkan. (Serambinews.com/Firdha Ustin).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved