Luar Negeri

Viral Polisi AS Tekan Leher Pria Kulit Hitam hingga Mati, Tindakannya Menuai Kecaman

Kejadian ini bermula ketika petugas kepolisian mendapatkan laporan penggunaan uang palsu, lalu mereka mendekati Floyd yang sedang berada di kendaraan.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
YouTube 'Channel 4 News'
Pria ini dinyatakan meninggal setelah ditekan pada bagian leher oleh petugas kepolisian karena dugaan pemalsuan uang, (25/5/2020). 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria berkulit hitam meninggal setelah ditahan dan ditekan pada bagian leher oleh pihak kepolisian menggunakan lutut, Senin (25/5/2020) malam.

Aksi tersebut terekam kamera warga sekitar dan menjadi viral di dunia maya.

Akibat dari kejadian tersebut, muncul kecaman dari warga sehingga menimbulkan protes di Minneapolis, Amerika Serikat.

Dalam video laki-laki itu ditekan pada bagian leher oleh petugas dengan menggunakan lutut, pria ini bernama George Floyd 46 tahun.

Melansir dari BBC, Sebanyak empat orang polisi dipecat sesudah video itu beredar.

Wali kota setempat juga buka suara, terkait video viral ini.

Remaja Ini Beri Pendapat Soal Sikap Orang Tua Pada Anak, Penjelasannya Bikin Warganet Geger

Seorang Pria Pukul Supir Taksi Lansia Pakai Helm dan Besi hingga Berdarah dan Masuk Rumah Sakit

Donasi Pembaca Kompas.com dan Tribunnews.com Rp 780 Juta Turut Bantu Keluarga Terdampak Covid-19

“Berkulit hitam bukanlah alasan untuk dijatuhi hukuman mati,” ucap Wali kota Jacob Frey.

Kejadian ini bermula ketika petugas kepolisian mendapatkan laporan penggunaan uang palsu, lalu mereka mendekati Floyd yang sedang berada di kendaraannya.

Menurut keterangan, ia diminta untuk menjauh dari kendaraan namun melawan petugas.

Video yang beredar di dunia maya memperlihatkan seorang petugas polisi kulit putih menggunakan lututnya untuk menekan leher Floyd ke tanah.

George Floyd merintih "tolong, saya tak bisa bernapas" dan "jangan bunuh saya"

https://www.youtube.com/watch?v=LB4FAEwjEnM

Sementara, orang-orang yang lewat dan melihat meminta kepada para petugas untuk melepaskan lututnya dari Floyd.

Namun, tiba-tiba George Floyd ambulans tiba untuk membawanya ke rumah sakit dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Akibat kejadian ini, banyak kecaman dan protes terjadi dari warga. Sehingga terjadi bentrokan di kota tersebut.

Para demonstran melemparkan batu dan menyemprotkan mobil polisi dengan cat sebagai aksi protes.

Protes ini terjadi pada hari Selasa, (26/5/2020) sore, ratusan orang turun ke lokasi terjadinya kematian Floyd.

Para demonstran melakukan protes dan berlangsung tertib, karena dalam keadaan pandemi Covid-19 belum mereda.

Viral Surat Terbuka Minta Jokowi Mundur, Panglima Serdadu Eks Trimatra Ruslan Buton Diamankan

Para demonstran juga menyerukan yel-yel.

“Saya tak bisa bernapas” dan "Itu bisa menimpa saya,” teriak para demonstran.

Mengutip dari Washington Post, salah demonstran Anita Murray menjelaskan alasannya ikut berpartisipasi menyuarakan protes meski di tengah pandemi.

“Sebenarnya saya takut keluar rumah karena kita sedang di tengah-tengah pandemi begini. Tapi tak mungkin saya diam saja?,” jelasnya.

Mobil patroli kepolisian disemprot dengan cat, para demonstran menulis di mobil polisi dan melemparkan batu ke kantor polisi.

Melansir dari BBC Wali kota Jacob Frey mengatakan pemecatan petugas tersebut sudah tepat.

"Berkulit hitam di Amerika bukan alasan untuk dibunuh. Selama lima menit kita menyaksikan petugas polisi kulit putih menekan lututnya ke leher seorang pria kulit hitam. Lima menit. Ketika kita mendengar seseorang minta tolong, kita seharusnya menolong,” jelasnya.

Polisi Federal Amerika atau FBI menyelidiki kejadian ini dan akan menyampaikan temuan mereka kepada kejaksaan Minnesota untuk mencari kemungkinan adanya kejahatan federal.

Berbagai protes agar petugas ini dihukum dengan tuntutan karena melakukan pembunuhan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Viral Imbauan Petugas Puskesmas di Tengah Pandemi Covid-19: Nikah dan Kawin Boleh, Hamil Jangan

VIRAL Cuitan Dokter Soal Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Fakta & Tanggapan Pemkot

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved