Berita Aceh Barat Daya

Harga TBS Sawit di Abdya Anjlok ke Titik Terendah, Petani Bingung, tak Tahu Kemana Harus Mengadu  

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pasca Idul Fitri 1441 H/2020 H, kembali drop mencapai..

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Pekerja sedang memuat TBS kelapa sawit di areal perkebunan milik petani di kawasan Jalan 30 atau Jalan Lingkar Babahrot-Surien, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya. 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pasca Idul Fitri 1441 H/2020 H, kembali drop mencapai titik terendah seperti tahun lalu.

Kegairahan petani mengurus areal perkebunan setelah harga TBS sawit mengalami kenaikan sejak awal tahun 2020, kembali lesu akibat harga turun drastis.

“Harga sawit di tingkat petani yang ditampung agen pengepul paling tinggi Rp 700 per kilogram (kg), malah beberapa agen menampung hanya Rp 650 per kg,” kata Usman, salah seorang petani sawit di Babahrot kepada Serambinews.com, Selasa (2/6/2020).

Pada awal Februri lalu, harga TBS sawit di tingkat petani berkisar Rp 1.250 sampai Rp 1.300 per kg, setelah anjlok lebih dari setahun sampai akhir tahun 2019.

Penurunan harga sawit terjadi lagi terjadi sejak awal Maret lalu saat merebak pandemi Covid-19. Tingkat harga terjun bebas menjelang Idul Fitri 1441 H/2020 M sehingga sebagian petani memutuskan tidak memanen areal kebun sawit.  

Tingkat  harga terus menurun pasca Idul Fitri dengan kisaran harga Rp 650 sampai Rp 700 per kg di tingkat petani. “Harga sawit sekarang ini merupakan titik terendak sama seperti tahun lalu,” jelas Usman. 

Salim, salah seorang agen pengepul di Kuala Batee mengakui para petani bingung, dan  tidak tahu kemana harus mengadu akibat harga sawit semakin menurun.

Harga sawit yang ditampung dari petani sangat ditentukan harga tampung Pengusaha Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kabupaten Nagan Raya. “Harga sawit yang diterima di pabrik di Nagan Rp 850 per kg, sehingga harga yang ditampung dari patani sekitar Rp 650 per kg,” katanya.

Selesai harga sekitar Rp 200 per kg merupakan biaya ongkos angkut menuju pabrik dan ongkos muat di lokasi dan sedikit keuntungan para agen pengepul.

Sebagai catatan, produksi TBS sawit Kabupaten Abdya hampir seluruhnya dijual agen pengepul kepada pengusaha PMKS kawasan Nagan Raya melalui suplier (pemasok) atau pemegang SP (surat pengantar) jual beli TBS sawit.

Meskipun harga sawit anjlok, namun puluhan truk sarat muatan TBS kelapa sawit antri bongkar muatan di  sejumlah PMKS di Nagan Raya. Seperti Pabrik Kelapa kelapa Sawit Raja Marga.

Truk antri sampai dua hari untuk dapat bongkar muatan TBS kelapa sawit di pabrik sehingga bisa mempengaruhi kualitas TBS.(*)      

Josep Maria Minguella: Martinez bukan Sosok yang Tepat untuk Gantikan Suarez

Polres Langsa Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan Nurita, Terjadi Pada Desember 2019, Begini Kronologinya

Pemerintah Resmi Membatalkan Pemberangkatan Haji Tahun 2020

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved