Komisi III DPRA Panggil Ismail Rasyid

Komisi III DPRA memanggil Ceo PT Trans Continent, Ismail Rasyid untuk melakukan rapat dengar pendapat seputar investasi

Editor: bakri
SERAMBI/REZA MUNAWIR
Pekerja PT Trans Continent memindahkan sejumlah kontainer di KIA Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, Rabu (12/5/2020). Kontainer berisi sejumlah peralatan pendukung kerja itu sebelumnya sudah berada di KIA Ladong sejak 6-9 bulan lalu. 

BANDA ACEH - Komisi III DPRA memanggil Ceo PT Trans Continent, Ismail Rasyid untuk melakukan rapat dengar pendapat seputar investasi yang dijadwalkan Selasa (2/6/2020) hari ini. Surat yang diteken oleh Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin tersebut sudah dikirim ke Ismail Rasyid pada Jumat (29/5/2020).

Ketua Komisi III DPRA, Khairil Syahrial yang dikonfirmasi Serambi, Senin (1/6/2020), mengatakan, rapat tersebut untuk mempertanyakan beberapa hal kepada Ismail Rayid.

Satu satunya, alasan Ismail Rasyid menarik diri dari Kawasan Industri Aceh (KIA) di Ladong, Aceh Besar.

Rapat itu dijadwalkan di ruang Komisi III, tapi karena Ismail Rasyid sedang berada di Jakarta, maka belum dipastikan bagaimana mekanisme rapat itu digelar, apalagi saat ini sedang mewabah Covid-19.

"Saya akan bicarakan dengan teman-teman besok bagaimana mekanisme rapatnya, apakah melalui video teleconference," kata Ketua Komisi III, Khairil Syahrial. Menurut Syahrial, rapat tersebut untuk mendengarkan penjelasan Ismail Rasyid mengenai keputusannya yang menarik semua peralatan kerja perusahaannya dari kawasan industri.

"Kita tanyakan itu agar kita tahu langkah apa yang akan dilakukan ke depan dalam mengembangkan kawasan industri tersebut," jelas politikus Gerindra tersebut. Sementara Ceo Trans Continent, Ismail Rasyid mengaku sedang berada di Jakarta. "Iya saya dipanggil besok, tapi saya tidak datang ke Banda Aceh, kemungkinan bisa melalui video konferensi, karena saya masih di Jakarta," katanya.

Pelindo 1 Cabang Malahayati meminjam satu unit peralatan kerja atau reach stacker (RS) milik PT Trans Continent untuk dioperasikan di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Senin (1/6/2020).

Ismail Rasyid yang ditanyai Serambi, mengatakan, reach stacker miliknya dikeluarkan dari KIA Ladong dari pukul 11.20 WIB dan tiba di pelabuhan pukul 12.20 WIB.

"Rencananya kami (PT Trans Continet dengan Pelindo) akan melakukan Kerja Sama Operasional (KSO)/paralel perjanjian tersebut segera kami selesaikan dalam minggu ini," kata Ismail.

Sedangkan General Manager Pelindo 1 Cabang Malahayati, Sam Arifin Wiwi yang dikonfirmasi Serambi, Senin (1/6/2020) mengatakan, pinjaman dilakukan lantaran reach stacker milik Pelindo sudah rusak dan sekarang dalam perbaikan.

"Iya benar, RS kami sedang rusak dan akan diadakan perbaikan. Maka kami akan kerja sama dengan Trans Continent untuk menunjang kinerja Pelabuhan Malahayati," kata Arifin.

Ia menyatakan, peralatan kerja milik Pelindo sudah rusak sejak 10 Mei 2020. Meskipun rusak, lanjut Arifin, operasional pelabuhan tetap berjalan seperti biasanya dengan menggunakan crane grouve.

Tapi untuk mendukung kelancaran operasional pelabuhan ke depan, Pelindo meminjam reach stacker Trans Continent. "Alat milik TC (Trans Continent) baru kami pinjam per tanggal hari ini (1/6/2020)," ujar Arifin.(mas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved