Berita Banda Aceh
Aceh Dilintasi Gerhana Bulan Penumbra, Pemantauan Terhalang Awan Cirrostratus
Kanwil Kemenag Aceh menurunkan tim falakiyahnya bersama peralatan lengkap pada, Sabtu (6/6/2020) dini hari untuk memantau fenomena gerhana bulan
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Kanwil Kemenag Aceh menurunkan tim falakiyahnya bersama peralatan lengkap pada, Sabtu (6/6/2020) dini hari untuk memantau fenomena gerhana bulan penumbra yang melintasi Aceh.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga teleskop canggih dijejerkan di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh sejak, Jumat (5/6/2020) menjelang tengah malam.
Gerhana bulan penumbra terjadi di langit Aceh pada Sabtu (6/6/2020) dini hari, tepatnya pukul 00:45 WIB hingga 04:04 WIB.
Namun pemantauan malam itu ternyata terhalang oleh awan cirrostratus atau awan tipis.
Kanwil Kemenag Aceh menurunkan tim falakiyahnya bersama peralatan lengkap pada, Sabtu (6/6/2020) dini hari untuk memantau fenomena gerhana bulan penumbra yang melintasi Aceh.
Kali ini, karena adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pemantauan dilakukan secara tertutup di halaman Kanwil Kemenag Aceh.
• Tagihan Listrik di Rumah Anda Melonjak? PLN Beri Realaksasi, Bayarnya Bisa Cicil, Ini Syaratnya
• Begini Suasana Helikopter yang Jatuh di Kendal Dievakuasi
• Kasus Virus Corona Arab Saudi Hampir 100.000 Orang
Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh menggunakan 3 teleskop untuk pemantauan gerhana bulan penumbra . Teleskop yang digunakan yakni, Vixen ED100SF, Williams 80 dan Skywatcher E90.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin SE mengatakan, pengamatan gerhana penumbra kali ini terhalang awan cirrostratus (awan tipis) yang memenuhi daerah pandang langit.
"Kali ini memang tidak bisa dilihat karena ada awan Cirrostratus, ke depan kami akan melakukan pengamatan gerhana matahari pada 21 Juni 2020 setelah Zuhur pada pukul 13.18 WIB," kata Saifuddin didampingi Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra.
Saifuddin menjelaskan, gerhana penumbra terjadi selama 3 jam 19 menit yang dimulai pukul 00.45 WIB, mencapai puncak pada pukul 02.24 WIB dan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
Ia mengatakan, pengamatan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, akibat wabah Corona, pengamatan dilakukan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan.
"Ini karena lagi pandemi pantauan terbatas, khusus internal saja, harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan WHO dan Kemenkes itu. Sebelumnya kita buka untuk umum dan pernah kita lakukan shalat khusuf di sini," kata Saifuddin.
Kanwil Kemenag Aceh juga akan mengamati fenomena gerhana matahari parsial yang diperkirakan melintasi langit Aceh pada Minggu, 21 Juni mendatang.
"Saat gerhana matahari nanti dianjurkan untuk shalat gerhana matahari serta memperbanyak istighfar dan sedekah.
Gerhana jangan dikaitkan dengan musibah Corona atau musibah lainnya, melainkan ini merupakan tanda kekuasaan Allah," katanya. (*)