Pidie Harus Larang Jual Gabah ke Medan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie harus melarang penjualan padi hasil panen petani ke Medan, Sumatera Utara (Sumut)
* Kilang Padi Modern Berkapasitas Besar
SIGLI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie harus melarang penjualan padi hasil panen petani ke Medan, Sumatera Utara (Sumut). Gabah tersebut harus ditampung pemkab, karena memiliki gudang penyimpanan dan kilang padi modern yang dibangun dengan Rp 6,1 miliar akan dihibahkan Pemprov Aceh, apalagi Pidie surplus gabah 116.000 ton per tahun.
Ketua Komisi III DPRA, Khairil Syahrial ST MAP, kepada Serambi, Sabtu (6/6) mengatakan, setiap musim panen padi petani, ternyata Medan, Sumut menjadi penampung gabah terbesar dari Pidie. Dia menegaskan sistem tersebut harus dirubah, karena bisa merugikan petani dan daerah.
Politisi Gerindra itu mengatakan pemkab harus menampung gabah petani dengan menggandeng Bank Aceh Syariah yang sistem pengelolaannya sistem Musyarakah.
Dia beralasan hal itu mengacu Qanun Aceh Nomor 11Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS), menjadi terobosan penting dalam membangun ekonomi Islam di Aceh. “Gabah petani kita harus ditampung pemkab dan hentikan penjualan ke Medan," harapnya, seraya menambahkan Pemkab Pidie telah memiliki gudang penyimpanan gabah di Kecamatan Glumpang Tiga.
Dia mengungkapkan gudang tersebut hanya disewakan kepada pihak ketiga untuk disimpan gabah. Tak hanya itu, sebutnya, pemkab akan segera menerima hibah kilang padi modern, di Gampong Jeumpa, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie. Saat ini, kilang padi yang dibangun dengan dana APBA Rp 6,1 miliar memasuki proses hibah dari pemprov ke pemkab Pidie, seiring adanya surat permintaan hibah dari Pemkab Pidie.
Sehingga Komisi III DPRA terdiri dari, Khairil Syahrial, Zainal Abidin (wakil ketua) Hendriono (sektaris) dan Wahyu A Wahab anggota akan menggelar rapat dewan, terkait proses hibah kilang padi modern tersebut. Kilang tersebut harus dihibahkan ke pemkab supaya pengelolaannya lebih baik. Sebab, selama ini kilang padi modern tersebut hidup mati beroperasi. Padahal, mesin penggilingan padi sangat canggih yang dibeli dengan anggaran Rp 5,5 miliar dan mampu memproduksi 40 ton beras per hari.
"Saat ini kilang padi modern itu tidak beroperasi, kan rugi pemerintah jika bangunan hanya sebagai pajangan. Sementara PAD tidak ada. Jika kilang padi itu dihibahkan ke Pemkab, harus dikelola dengan profesional. Jangan macet produksinya dalam menggiling padi," kata Khairil saat meninjau kilang padi modern di Gampong Jeumpa, kemarin.
Sekda Pidie, H Idhami MSi, kepada Serambi, Sabtu (6/6) menjelaskan, Pemprov Aceh sejatinya menghibah kilang padi modern tersebut. Jika kilang padi tersebut dihibahkan, maka Pemkab berjanji akan mengelola secara profesional, dengan bahan baku gabah yang dibeli dari petani di Pidie.
Menurutnya, pemkab harus menggandeng bank dalam menampung gabah petani yang dibeli sesuai dengan harga di pasaran. Artinya petani tidak akan dirugikan dengan harga gabah yang dibeli Pemkab. "Jika kilang padi itu dihibahkan, kita segera membuat MoU dengan bank dalam membeli gabah petani. Kita juga memiliki gudang untuk menyimpan gabah, yang dibangun dana APBK Pidie," jelasnya.
UKM Center Bank Aceh Pusat, Danu Nurwansyah, kepada Serambi, Sabtu (6/6/) mengatakan, saat panen raya, petani justru harga gabah yang dijual petani anjlok. Padahal, gabah petani di Pidie sangat bagus dan seharusnya ditunda dijual lebih dahulu, sebab sekitar tiga bulan lagi harga gabah akan kembali tinggi.
"Seharusnya saat tinggi, petani menjual gabah, sehingga lebih besar diperoleh dari hasil gabah," ujar Danu. Untuk menunda pembelian gabah, sebutnya, perlu ditampung gabah pertani tersebut dan Bank Aceh harus siap membantu pemerintah untuk menampung hasil gabah dari petani.
Dikatakan, petani bisa mendapat pinjaman 70 persen dari nilai resi yang merupakan bukti kepemilikan barang dan sisanya akan dibayar kepada petani saat resi gudang menjual gabah tersebut. "Resi gudang menjual gabah petani akan dilakukan, tentunya saat harga gabah bagus. Biasanya harga gabah naik berselang sekitar tiga bulan," jelasnya.
Menurutnya, manfaat resi gudang harus menguntungkan petani saat panen padi, lantaran tidak langsung menjual gabah yang harganya tidak bagus. Makanya petani harus disosialisasikan terhadap manfaat resi gudang. Apalagi di Pidie surplus gabah mencapai 116.000 ton per tahun, katanya.(naz)