Liga 2 2020
Setelah Persis Solo, Sriwijaya FC Palembang Ajukan Jadi Tuan Rumah Liga 2
Kota Palembang juga banyak memiliki hotel dan tempat penginapan, akses dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II juga lancar.
SERAMBINEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC Palembang, Sumatera Selatan mengajukan diri menjadi tuan rumah Liga 2 pada lanjutan kompetisi Liga 2 2020 dalam format baru yang tengah digodok oleh PSSI.
Sebelumnya, klub dari Wilayah Timur, Persis Solo lebih dulu mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin mengatakan, Stadion Jakabaring layak menjadi tempat bertandingnya klub Liga 2
karena sudah berpengalaman menjadi host kompetisi sepakbola hingga di level internasional.
"Kami siap menjadi tuan rumah kompetisi Liga 2 musim 2020-2021, kami akan membuat surat dan mengirimnya kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 2," ujarnya seperti dirilis Antaranews, Minggu (7/6/2020).
Sebelumnya, PSSI membeberkan opsi home turnament untuk lanjutan Liga 2 2020-2021.
Dalam format baru nanti, PSSI akan membagi klub peserta Liga 2 musim ini ke dalam empat grup.
Di mana masing-masing diisi enam klub serta kompetisi akan dimulai pada Oktober 2020.
Mereka nantinya akan bersaing ketat untuk memperebutkan dua tiket promosi ke Liga 1 2021. Sementara kompetisi kali ini tanpa degradasi.
Opsi tersebut dirumuskan PSSI dengan prosedur protokol kesehatan sesuai Surat Keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) nomor 3.1.7.4/SET/III/2020 yang mengadopsi protokol kesehatan rujukan FIFA.
• Beirut Berdarah, Bentrokan Pecah di Seluruh Penjuru Ibu Kota
• Tuding Keuchik Tak Terbuka Kelola Dana Desa, Warga Palang Pintu Kantor Keuchik dan Tempel Tuntutan
• Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kemenhub Buka Mulai Besok, 8 Juni, Ini 2.676 Formasi dan Syaratnya
Selain Stadion Jakabaring berkapasitas 40.000 orang, menurut Hendri, ada juga Stadion Bumi Sriwijaya berkapasitas 15.000 orang yang layak menjadi tempat bertanding klub Liga 2 dan berada di tengah kota.
"Kota Palembang juga banyak memiliki hotel dan tempat penginapan, akses dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II juga lancar," tambahnya.
Niat Sriwijaya FC tersebut didukung klub Liga 2 asal Sumatera Selatan, Muba Babel United FC.
Lokasi yang berdekatan dinilai akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi klub yang menjadi rival satu daerah Sriwijaya FC itu.
"Kami sangat mendukung Sriwijaya FC bisa menjadi salah satu tuan rumah penyisihan lanjutan Liga 2 dengan format home tournament," kata Manajer Muba Bebel United FC, Achmad Haris.
Sriwjaya FC memang layak menjadi tuan rumah, kata dia, apalagi Kota Palembang memiliki beberapa aspek yang sudah mendukung terlaksananya kompetisi besar, seperti keberadaan stadion yang mumpuni dan kemudahan akses.
• Kabur dari Kamp Latihan di Tengah Malam, Enam Pemain Timnas China Diskors
• Hutan Lindung Burni Telong Terbakar, Petugas Butuh Waktu DUa Jam untuk Padamkan Api
• Gerebek Lokasi Sabung Ayam di Langsa, 7 Orang Diamankan, 4 Orang Kabur, Sita Uang dan Ayam
Meski Muba Babel United FC akan berada dalam satu grup dengan Sriwijaya FC, menurutnya, hal itu merupakan kesempatan besar karena tim berjuluk Laskar Wong Kito memiliki nama besar dan sudah malang melintang dalam persepakbolaan Indonesia.
"Jika kami bertanding di Palembang pasti bisa lebih hemat dari daerah lain. Karena, dari Sekayu (Musi Banyuasin) cukup naik bus saja. Kurang lebih empat jam perjalanan," pungkas Haris yang juga pernah menjadi asisten manajer Sriwijaya FC.
Jika PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetujui Sriwijaya FC sebagai tuan rumah, sudah bisa dipastikan klub Liga 2 Pulau Sumatera akan bergabung di grup ini.
Selain tuan rumah Sriwijaya dan Muba United, terdapat Semen Padang FC, PSMS Medan, Badak Lampung FC, PSPS Riau, dan klub promosi musim lalu, Tiga Naga FC Pekanbaru.(*)
• Mantan Pemimpin Jihad Islam Palestina Ramadan Shalah Meninggal Dunia, Ini Kisah Perjuangannya
• Api dari Pembakaran Sampah Hanguskan Rumah Warga Gampong Keuramat, Banda Aceh
• Wanita Ini Laporkan Seorang Pemuda ke Polisi, Video Call Sambil Telanjang Jadi Syarat Pinjam Uang
• VIDEO - Kilang Padi Modern Senilai Rp 6,1 Miliar di Pidie Sudah Enam Bulan Tidak Beroperasi