Kantor Keuchik Disegel
Kantor Keuchik Kedai Susoh Disegel Warga, Camat Panggil Seluruh Aparatur
Camat Susoh memanggil Keuchik Gampong Keudai Susoh bersama aparaturnya, untuk mencari penyelesaian atas penyegelan kantor keuchik.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Oknum keuchik setempat dituding tidak transparan dalam pengelolaan anggaran desa, termasuk persoalan tidak kunjung cair dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap I tahun 2020.
“Penyelesaian masalah tak transparan pengelolaan anggaran desa sudah berlurut-larut. Pihak kecamatan sudah lima kali memfasilitasi, tapi tak berhasil, kemudian dikembalikan ke desa,” kata Darma Sakti, tokoh masyarakat Kedai Susoh kepada Serambinews.com.
Pengelolaan anggaran desa yang tidak transparan itu disebutkan, terutama anggaran 2018 dan 2019. “Bantuan BLT DD tahap I tak kunjung cair hingga sekarang, sementara desa lain sudah cair tahap II,” tegas Darma Sakti.
Sekretaris Tuha Peut Gampong Kedai Susoh, Darmawisa menambahkan, keuchik tidak punya niat baik menyelesaikan persoalan menyangkut pengelolaan anggaran yang tidak jelas, sehingga warga yang kecewa mencapai puncaknya.
Kekecewaaan atas kepemimpinan keuchik gampong setempat, dikatakan sedikitnya empat aparatur gampong sudah mengundurkan diri, yaitu Sekretaris Gampong, Bendahara Gampong, Operataor Gampong dan satu kepala dusun (kadus).
Dampaknya, pencairan dana bantuan BLT DD menjadi terkendala.
Guna menyelesaikan persoalan tersebut sudah diagendakan rapat pada Kamis 4/6/2020) malam untuk memilih aparatur yang baru.
“Rapat tersebut dibatalkan keuchik karena satu orang tuha peut tidak hadir, sedangkan 4 orang tuha peut lainnya sudah hadir,” ungkap Darma Sakti.
Darma Sakti dan Darmawisa menjelaskan, masyarakat menuntut agar pengelolaan anggaran dana desa tahun 2018 dan 2018 dilakukan audit.
Aparat penegak hukum diminta melakukan pengusutan serta menuntut Bupati Abdya untuk mencopot Keuchik Gampong Kedai Susoh.
Tindakan penyegelan Kantor Keuchik Gampong Kedai Susoh yang berlokasi di kawasan pesisir tersebut dilancarkan puluhan warga, Minggu sore, sekitar pukul 18.00 WIB.
Penyegelan dilakukan dengan memalang daun pintu masuk kantor keuchik dengan dua lembar papan, kemudian dipaku.
Bukan saja memalang daun pintu dengan papan, warga menempelkan sejumlah kertas karton pada daun pintu dan dinding Kantor Keuchik Gampong Kedai Susoh.
Pada kertas karton warna putih itu berisikan tulisan sorotan dan tuntutan warga.
Seperti tulis ‘kantor ini disegel’, ‘keuchik tidak transparan dalam pengelolaan dana desa’, ‘mohon bupati ambil tindakan tegas’, dan ‘keuchik harap mundur’.