Wabup Minta Pemerintah Aceh Tinjau Ulang Penetapan Abdya Sebagai Zona Merah

Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bersama delapan kabupat­en/kota lainnya di Aceh masuk dalam daftar daer­ah berstatus zona merah

Editor: bakri
For Serambinews.com
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT 

BLANGPIDIE - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bersama delapan kabupat­en/kota lainnya di Aceh masuk dalam daftar daer­ah berstatus zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19. Penetapan zona merah itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Guber­nur Aceh Nomor: 440/7810 tanggal 2 Juni 2020, yang ditujukan kepada bupati dan wali kota se-Aceh.

Dalam surat edaran itu, selain menetapkan zona merah juga menetap­kan zona hijau atau daerah aman. Tercatat, ada 14 ka­bupaten/kota di Aceh yang masuk dalam daftar daer­ah berstatus zona hijau Covid-19.

Menanggapi itu, Wakil Bupati (Wabup) Abdya, Muslizar MT merasa keberatan atas penetapan Abdya sebagai kabupaten zona merah Covid-19. Untuk itu, Wabup meminta Pemerin­tah Aceh meninjau kem­bali surat edaran tersebut. Pasalnya, kata Muslizar MT, penyebutan Kabupaten Abdya sebagai zona merah Covid-19, telah membuat masyarakat resah, dan khawatir, bahkan ada yang panik. “Saya meminta Pe­merintah Aceh harus men­jelaskan, apa alasan mene­tapkan Abdya sebagai zona merah,” ujar Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT.

Menurut Muslizar, jika penetapan Abdya sebagai zona merah karena ada pa­sien yang positif dan ada warga yang terindikasi ter­papar Covid-19, hal itu san­gatlah tidak tepat dan sangat aneh. “Buktinya, hasil swab saja bisa tidak konsisten dan keluarga yang dinya­takan positif corona, setelah uji swab justru semuanya negatif. Jadi, apa alasan menetapkan Abdya sebagai zona merah,” tegas politisi Nasdem itu.

Selain itu, beber Wabup, ada beberapa kabupaten lain yang memiliki pasien PDP dan positif corona lebih banyak dari Abdya, dalam surat eda­ran Gubernur Aceh tersebut malah kabupaten itu masuk dalam daftar daerah zona hi­jau Covid-19. “Saya merasa aneh, ada beberapa kabupat­en lain pasien yang positif co­rona bahkan lebih parah dari Abdya, kenapa masuk zona hijau? Memang dari segi pencegahan ini bagus, tapi dari segi psikologis ini tidak baik. Seolah-olah Abdya ini daerah bahaya, sehingga ha­rus berhati-hati berkunjung ke Abdya,” cetusnya.

Untuk itu, ia meng­harapkan Pemerintah Aceh harus menjelaskan ke pub­lik, alasan menetapkan Abdya sebagai zona merah sehingga tidak menimbul­kan keresahan dalam mas­yarakat. “Selama ini, kami selalu berupaya dan berk­erja keras agar virus coro­na ini tidak ada di Abdya. Bahkan sejumlah lang­kah-langkah pencegahan sudah kami lakukan. Den­gan seperti ini, seolah-olah apa yang kami lakukan, menjadi sia-sia,” ungkap mantan wakil ketua DPRK Abdya tersebut.

Ia berharap, dalam wak­tu dekat tim gugus tugas provinsi bisa memberikan penjelasan, dasar penetapan Abdya sebagai zona merah, terutama standar dan dasar penetapan itu seperti apa dan bagaimana. “Penjelas­an ini perlu sehingga tidak membuat panik masyarakat. Sekali lagi, kami berharap, pemerintah harus meninjau ulang penetapan zona merah untuk Abdya, mengingat Ab­dya saat ini nol pasien coro­na,” pungkasnya.(abd)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved