Berita Lhokseumawe

BLT belum Cair, Warga Alue Awe, Lhokseumawe Demo Hingga Segel Kantor Keuchik

Aksi tersebut bahkan sempat diwarnai pembakaran sejumlah ban, hingga menyegel kantor aparatur gampong tersebut.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI
Warga memblokir kantor Keuchik Alue Awe, Lhokseumawe. 

Aksi tersebut bahkan sempat diwarnai pembakaran sejumlah ban, hingga menyegel kantor aparatur gampong tersebut.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Warga Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kamis (11/6/2020) pagi, berdemo ke kantor keuchik setempat.

Aksi tersebut bahkan sempat diwarnai pembakaran sejumlah ban, hingga menyegel kantor aparatur gampong tersebut.

Pantauan Serambinews.com, massa sempat membentangkan sejumlah spanduk.

Baik di depan pintu gerbang maupun di depan gedung kantor keuchik.

Di pintu kantor, dipalang dengan kayu silang, lalu diletakkan satu kursi panjang.

Di dinding kantor, juga dipenuhi coretan dengan menggunakan cat semprot.

Kawanan Gajah Liar Teror Tiga Gampong di Geumpang, Pidie, Padi Siap Panen jadi Sasaran

Saat aksi sedang berlangsung, unsur Muspika Muara Dua pun tiba di lokasi.

Sehingga terjadi dialog panjang.

Selanjutnya disepakati, warga gampong akan mengajukan surat tertulis kepada camat setempat.

Untuk bisa segera difasilitasi pertemuan antara warga dengan keuchik.

Setelah itu, warga pun membubarkan diri.

Perwakilan warga, Hasriful, menyebutkan, aksi ini dipicu dikarenakan sampai saat ini belum adanya pencarian BLT bersumber dari dana desa (DD).

Selanjutnya, terkait transparansi pengelolaan dana desa tahun 2017-2019.

Alasan warga, dalam visi misi dulunya, setiap enam bulan sekali akan dilakukan rapat evaluasi.

Sedangkan setahun sekali akan dilakukan rapat umum dengan melibatkan warga.

"Namun hal ini tidak pernah dilakukan. Makanya kami menuntut adanya transparansi dalam pengelolaan dana desa," ujarnya.

Gertak AS, Korut Minta Amerika Tak Campuri Urusan Hubungan dengan Korsel Jika Ingin Pilpres Lancar

Dipastikan juga, pihaknya akan segera mengajukan surat ke camat untuk difasilitasi pertemuan dengan keuchik.

"Kita harapkan dalam dua hari ini sudah ada pertemuan," harapnya.

Sementara itu, Keuchik Alue Awe, Mahmud H Yusuf, menyebutkan kalau dalam pengelolaan keuangan desa sejak tahun 2017, dia merasa sudah dilakukan secara transparan.

"Ini dibuktikan sesuai hasil audit oleh auditor negara, tidak ada temuan apapun," katanya.

Terkait BLT bersumber DD belum cair, dijelaskannya, dasarnya ada 102 penerima BLT bersumber dari DD.

Namun sampai saat ini belum dicairkan, sehubungan adanya kendala di BLT yang bersumber dari Pemko Lhokseumawe.

Dari Pemko Lhokseumawe, awalnya warga yang berhak menerima BLT sebanyak 74 orang.

Namun saat cair jelang Ramadhan dulunya, ada kekurangan belasan orang.

"Untuk kekurangan tersebut sedang kita proses. Sesuai janji pihak Dinas Sosial akan cair paling lambat 12 Juni 2020," katanya.

Jadi, BLT bersumber dari DD belum dicairkan.

Guna menunggu kepastian pencairan terhadap kekurangan BLT bersumber dari Pemko Lhokseumawe.

"Karena bila mana ada kekurangan juga BLT dari Pemko, masih bisa ditalangi dari DD, sehingga masyarakat merasa adil," paparnya.

Namun dipastikan, kini pengajuan pencarian BLT tahap pertama untuk 102 sudah diajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lhokseumawe.

"Mungkin beberapa hari ini sudah cair langsung ke rekening penerima masing-masing," demikian Mahmud. (*)

Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Naik Rp 20/Kg, Petani Mengaku belum Sebanding Biaya Perawatan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved