Selebriti
Dikenal Setia Dukung Jokowi, Kini Tompi Berkicau Soal Tagihan Listrik Menggila, Ogah Dicap Kampret
penyanyi Tompi menempati trending topik twitter hingga Kamis siang. Penyebabnya, dia mengeluhkan tagihan listrik yang dianggap tidak masuk akal
Hal ini yang kemudian diungkapkan Tulus dimanfaatkan managemen PT PLN untuk menggunakan jurus pamungkasnya, yakni menggunakan pemakaian rata-rata tiga bulan terakhir, sehingga ada istilah 'kWh tertagih'.
"Menanggapi masalah tersebut, YLKI meminta agar managemen PT PLN membuka seluas-luasnya keragaman dan kanal pengaduan konsumen yang mengalami billing shock tersebut," jelas Tulus.
Pasalnya, YLKI diungkapkannya banyak menerima keluhan dari konsumen yang mengalami kesulitan saat ingin melaporkan kasusnya via call center 123, atau akses lainnya.
Ini menunjukkan kanal pengaduan yang ada belum optimal mewadahi keluhan atau pengaduan konsumen.
Selanjutnya, YLKI meminta managemen PT PLN untuk melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada pelanggannya, terutama di area yang banyak mengalami masalah serupa pada April-Mei 2020.
Sehingga masyarakat mengerti duduk persoalan dan musabab yang terjadi, plus mengetahui apa yang harus dilakukannya;
Selain itu, pihaknya meminta konsumen yang mengalami billing shock untuk segera melaporkan ke call center PT PLN, baik via call center 123, atau kanal medsos yang dimiliki PT PLN.
"Sebelum melaporkan, sebaiknya konsumen melakukan recheck terlebih dahulu terhadap kewajaran pemakaiannya, dengan melihat pemakaian jumlah kWh terakhir dengan jumlah kWh bulan sebelumnya," jelas Tulus.
"Sebab selama WfH dan LfH (kerja di rumah), umumnya pemakaian energi listrik konsumen mengalami kenaikan," tutupnya.
Ogah Disebut Kampret
Dr Tompi akhir-akhir ini dalam tweet pribadinya mengaku geram karena tagihan listrik di kantornya naik drastis.
Dikenal sebagai pendukung pemerintah Joko Widodo, Tidak heran tweet dari Dr Tompi dianggap menyimpang.
Sebab selama ini Tompi dikenal sebagai seorang pendukung Jokowi.
Tidak heran kemudian Tompi angkat bicara perihal tweet pribadinya di Twitter.
Ia dianggap mengkritik pemerintahan karena dirinya tidak mendapat jabatan setelah mendukung Joko Widodo.