Gerhana Matahari
2020, Gerhana Matahari Hanya Pada 21 Juni Ini yang Bisa Disaksikan di Aceh, Ini Penjelasan Tim Falak
Khusus untuk gerhana matahari, pertama akan terjadi gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 ini atau sekitar tujuh hari lagi,
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
Khusus untuk gerhana matahari, pertama akan terjadi gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 ini atau sekitar tujuh hari lagi,
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai hasil pengkajian ilmu falak, pada tahun 2020 terjadi enam kali gerhana bulan dan gerhana matahari. Rinciannya, empat kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari.
Khusus untuk gerhana matahari, pertama akan terjadi gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 ini atau sekitar tujuh hari lagi, kedua, gerhana matahari total pada 14 Desember 2020.
Namun dari dua kali gerhana matahari tersebut, hanya gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 yang bisa disaksikan di langit Aceh. Bahkan bisa disaksikan selama dua jam lebih.
• Viral Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani Naik Motor Trail Terobos Jalan Berkubang, Ini Kisahnya
• Jauhi, 5 Kebiasaan Ini Saat Makan Malam Agar Bebas dari Kegemukan
• VIRAL Video TikTok Rekam Aksi di Hotel dengan Suami Orang, Ternyata Teman Sendiri & Ngaku Cuma Iseng
Dosen Ilmu Falak Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, awalnya menjelaskan, gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain.
Seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), namun tidak di setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari.
Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.
Dalam ilmu falak, lanjut Tgk Ismail, gerhana matahari dikenal ada empat jenis
Pertama, gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
Kedua, gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Ketiga, gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin,
sedangkan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.
Keempat, gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin.