Berita Aceh Barat
Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Dimulai, Beton Tetrapod Juga Sudah Dicetak, Ini Target Rampungnya
PPK Sungai Pantai III dari Balai Wilayah Sumatera I, Arifiansyah mengungkapkan, saat ini sudah dilakukan pencetakan beton pemecah ombak atau tetrapod.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Proyek pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang 210 meter di kawasan pesisir Pantai Suak Indrapuri hingga Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, sudah dimulai.
Bahkan, pihak rekanan pemenang tender proyek berpagu Rp 13 miliar dari Kementerian PUPR tersebut dilaporkan juga sudah mulai mencetak beton tetrapod (pemecah ombak) sebagai material untuk pembangunan tanggul pencegah abrasi dan banjir rob itu.
PPK Sungai Pantai III dari Balai Wilayah Sumatera I, Arifiansyah mengungkapkan, saat ini sudah dilakukan pencetakan beton pemecah ombak atau beton tetrapod.
Sedangkan pengerjaan tanggul guna membendung abrasi dan banjir rob tersebut, beber Arifiansyah, direncanakan rampung pada Oktober 2020 mendatang.
Arifiansyah mengakui, kalau kawasan Gampong Pasir dan Ujong Kalak merupakan daerah yang rawan abrasi. “Sehingga ke depan, perlu adanya peningkatan dan penambahan anggaran untuk mengatasi masalah abrasi tersebut,” tukasnya.
• Pasien Positif Corona di Aceh Utara Bertambah 9 Orang, Ini Satu Lagi
• Mulai Sabtu 20 Juni, Lintas Blangkejeren-Kutacane Berlakukan Sistem Buka-Tutup
• Status PDP dan Positif Covid-19 di Abdya Tetap Kosong, Traveller Capai 1.730 Orang
Sedangkan Dr Kurdi, Kepala Dinas PUPR Aceh Barat kepada Serambinews.com, Rabu (17/6/2020), menyebutkan, bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) sudah memplot anggaran sebesar Rp 13 miliar, untuk penanganan abrasi pantai yang mulai mengancam permukiman penduduk di Gampong Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Anggaran sebesar itu, bebernya, akan digunakan untuk pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang 210 meter. Menurut Kurdi, pengerjaan proyek tersebut sudah mulai dilakukan pada Rabu (17/6/2020), ditandai dengan pematokan lokasi di kawasan Gampong Pasir.
“Pengerjaan revetment atau penanganan abrasi Pantai Meulaboh tahun ini sepanjang 210 meter, dengan pagu anggaran dari Kementerian PUPR sekitar Rp 13 miliar , sudah dimilai,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pembangunan tanggul pemecah ombak di kawasan pantai Suak Indrapuri hingga Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan itu untuk mengatasi persoalan abrasi dan banjir rob yang selama ini kerap melanda permukiman penduduk di tempat itu.
Saat ini, ujarnya, proyek penanganan abrasi pantai tersebut telah dilakukan pematokan titik lokasi. “Alhamdulillah, tadi (Rabu 917/6/2020)-red), sudah kita lakukan pertemuan dengan PPK Sungai Pantai III dari Balai Wilayah Sumatera I. Setelah itu, lalu bersama-sama melihat ke lapangan untuk melihat langsung proses pematokan dan proses MC 0,” urai Kurdi.
• Bupati Bener Meriah Sarkawi Jalani Medical Check Up dan Fisioterapi
• Kapal Ikan Tanpa Awak Ditemukan, Ikan Sudah Busuk, Ditpolairud Polda Aceh Lakukan Penyelidikan
• Mertua Sering Minta Uang, Anak di Aceh Utara Malah Gorok Leher Ibu Kandungnya
Menurut dia, untuk pembangunan tanggul ini pusat menggelontorkan pagu belasan miliar rupiah, sesuai dengan yang diusulkan oleh PUPR Aceh Barat sebelumnya untuk penanganan banjir rob dan abrasi yang semakin parah melanda wilayah pantai Meulaboh.
“Tahun 2020, Kementerian PUPR sediakan pagu Rp 13 miliar, untuk penanganan revetment Pantai Suak Indrapuri dan Desa Pasir. Panjang yang ditangani kurang lebih 210 meter dengan pagu terkontrak Rp 11,3 miliar,” sebutnya.
Kadis PUPR Aceh Barat ini berharap, program pembangunan tanggul pemecah ombak itu nantinya dapat menjadi solusi mengurangi dampak banjir rob, sehingga warga pesisir di dua desa dalam Kecamatan Johan Pahlawan, bisa nyaman dan tenang, serta tidak perlu lagi khawatir ketika terjadi gelombang tinggi terutama pengaruh fenomena bulan purnama.
“Harapan kita, Oktober 2020 mendatang, sesuai yang disampaikan oleh Pak Arif (PPK Sungai Pantai III) itu selesai penanganan tanggul tersebut,” tutup Kurdi.(*)