Berita Subulussalam
Fakta-Fakta Terkait Ikan Mati Massal di Sungai Longkib Subulussalam Diduga Akibat Keracunan Limbah
Sebenarnya, pascamati massalnya ikan sungai Longkib sehari lalu warga sudah menyampaikan dugaannya kalau peristiwa tersebut disebabkan pencemaran
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Fakta lain yakni informasi bocornya tangki penampung Crude Palm Oil (CPO) dan tumpah ke parit hingga mencemari sungai.
Namun sejauh ini belum ditemukan secara pasti aliran CPO yang dikabarkan tumpah dari tangki penampungan.
Hanya saja, wartawan bersama warga, DPRK, Camat dan YARA menyusuri lokasi parit yang terpaut sekitar 30 meter dari kolam 3 mendapati sisa limbah berwarna kuning.
Parit yang lokasinya berada di dekat penumpukan janjang kosong (Jangkos) terdapat sisa limbah berwarna kuning dan mengental.
Ada kabar jika minyak kental berwarna kuning tersebut adalah sisa CPO yang tumpah beberapa waktu lalu.
Namun sejauh ini belum diperoleh kepastian apakah benar sisa minyak terkait merupakan bagian dari CPO.
Begitupula soal kabar kebocoran tangki penampungan CPO belum terkonfirmasi kepastiannya.
Fakta lain yang ditemukan di lapangan terdapat penyusutan air limbah pabrik di kolam 3 antara 30-40 centimeter.
Tanda-tanda penyusutan air kolam tersebut terlihat dari tanda yang melekat di sepanjang sisi kolam.
“Bukti di tepi kolam itu ada tampak penyusutan airnya, ini fakta kalau air limbah kolam ada terbuang.
Bayangkan kalau ukuran kolam 20X50 meter X 30 centimeter berapa ton limbah terbuang,” ujar Edy Saputra, Ketua YARA Kota Subulussalam.
Bukan hanya itu, di lapangan juga ditemukan fakta ikan mati berbeda dengan keracunan zat kimia semacam insektisida atau lainnya.
Sebab menurut warga biasanya jika karena zat kimia biasanya perut ikan akan kembung dna cepat membusuk.
Lalu cakupan racun bukan hanya ikan ukuran kecil tapi turut mematikan yang besar.
“Kalau racun kimia itu biasa baunya pun menyengat, beda kali itu. Pokoknya kami menduga kuat ini pencemaran limbah pabrik,” tegas Rajudin, Kepala Desa Longkib.