Batalkan Tender dengan China, India Percepat Beli 12 Sukhoi & 21 Jet Tempur dari Rusia, Siap Perang?

India memutuskan untuk memperkuat kekuatan udara mereka dengan membeli 12 Sukhoi dan 21 MiG-29 dari negara sahabat, Rusia.

Editor: Amirullah
24h.co.vn
Pesawat SU-30MKI yang dilengkapi dengan rudal BahMos 

SERAMBINEWS.COM -  Konflik India-China rupanya masih belum mendingin.

Belakangan, India memutuskan untuk memperkuat kekuatan udara mereka dengan membeli 12 Sukhoi dan 21 MiG-29 dari negara sahabat, Rusia.

Sebenarnya penambahan amunisi tersebut telah dianggarkan dan akan direalisasikan pada 8 Oktober mendatang.

Namun proses pembelian alutsista tersebut dipercepat.

Bahkan, seperti yang diberitakan di India Today, proposal pengadaan alutsista tersebut telah diproses oleh otoritas India.

Kabarnya, pemberkasan dan urusan lain tentang pembelian sukhoi dan MiG-29 bakal  rampung pekan depan.

Percepatan pembelian puluhan aset militer tersebut terjadi di tengah ketegangan India-China di perbatasan Barat Himalaya.

Sehingga pembelian alutsista senilai Rs. 5.000 crore atau senilai Rp. 9,4 triliun tersebut menjadi kabar yang cukup mengejutkan publik.

Dalam salinan proposal yang diperiksa oleh India Today, India memesan MiG-29 khusus.

Artinya, akan ada modifikasi tambahan pada jet temppur MiG-29 yang dipesan saat ini dari pesanan sebelumnya.

Pembelian ini akan menjadi lot kedua dari 33 pesawat baru yang akan diperoleh Angkatan Udara India setelah 2016 lalu melakukan pengadaan 36 pesawat Rafale.

Angkatan Udara India juga telah mengusulkan agar pemerintah India membeli seluruh perangkat atau senjata tambahan untuk memperkuat alutsista udara.

Hal tersebut dilakukan agar menghindari adanya masalah teknis seperti tak adanya senjata cadangan di masa mendatang.

Percepatan pembelian alutsista ini diperkirakan merupakan langkah cepat India dalam menangani ketegangan para prajurit mereka di Lembah Gawan 15 Juni lalu.

Dalam pertarungan sengit menggunakan batu dan pemukul kayu, 20 anggota dari 16 Resimen Bihar dilaporkan tewas.

Batalkan tender dengan China terkait pengadaan kereta api dan telekomunikasi

Ketegangan antara India dengan China semakin terlihat bahkan dalam sektor pengadaan kereta api dan telekomunikasi.

Dedicated Freight Corridor Corporation of India (DFCCIL) perusahaan sektor publik India yang bekerja sama dengan Kereta Api India memutuskan kontrak mereka dengan China.

Diberitakan di India TV News, tender proyek tersebut sebelumnya dimenangkan dan dilaksanakan oleh Beijing National Railway Research and Design Institute of Signal and Communication Group.

Otoritas setempat mengelak mengenai alasan dibalik pembatalan tender dan kontrak karena adanya ketegangan di perbatasan India-China.

India mengatakan pemutusan kontrak tersebut dilakukan karena perusahaan asal Beijing gagal melaksanakan tugas mereka tepat waktu.

Kontrak tersebut sebenarnya telah dilakukan pada 2016 dan dengan jangka waktu penyelesaian proyek selama 3 tahun.

Namun hingga saat ini hanya 20 persen saja yang telah berhasil diselesaikan oleh perusahaan asal China tersebut.

"Proyek ini seharusnya selesai pada Agustus 2019, namun hanya 20 persen saja yang dikerjakan hingga saat ini. Sehingga DFCCIL memutuskan untuk memberhentikan kontrak kerjasama,"ucap perwakilal Railway Board India, VK Yadav.

Ketegangan yang terjadi antara India dengan China telah membangkitkan sentimen anti-China di India.

Beberapa waktu lalu, badan perdagangan seperti CAIT menyerukan boikot produk-produk asal China sebagai aksi protes.

Tak hanya itu, Kementerian Telekomunikasi India juga telah memerintahkan BSNL, MTNL dan perusahaan swasta lainnya untuk melarang semua pproduk asal China.

Keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Telekomunikasi India tersebut juga mempengaruhi pengadaan dan peningkatan sambungan 4G di India.

Dua puluh personel Angkatan Darat India terbunuh dalam pertempuran di Lembah Galwan di Ladakh pada malam 15-16 Juni.

Empat tentara India lainnya yang kritis akibat terlibat dalam pertempuran kini dalam kondisi stabil.

Telah ada upaya pengurangan ketegangan di perbatasan India-China

Dalam sebuah pernyataan singkat kemarin, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa India menginginkan perdamaian.

Diberitakan AFP pada Rabu (17/6/2020) , India dan China sepakat melakukan perundingan untuk kurangi ketegangan di perbatasan.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dan Menteri Luar Negeri India, Jaishankar melakukan perundingan melalui sambungan telepon.

China mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melakukan langkah-langkah untuk mendinginkan situasi di lapangan sesegera mungkin.

Pihak India juga mengatakan bahwa telah ada kesepakatan dua belah pihak dimana masing-masing negara tidak akan mengambil tindakan yang justru bisa memicu konflik semakin memanas.

 (TRIBUNNEWSWIKI/Magi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul India Percepat Beli 12 Sukhoi & 21 Jet Tempur dari Rusia, Batalkan Tender dengan China, Siap Perang?

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved