Kebakaran di Bener Meriah

Kantong Mayat Terlambat Datang, Jenazah Korban Kebakaran di Bener Meriah Terlantar Satu Jam Setengah

Akibat peristiwa itu, seorang warga Kampung Timang Gajah Dua, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran

Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/BUDI FATRIA
Petugas mengevakuasi jenazah korban kebakaran di Kampung Timang Gajah Dua, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, Senin (22/6/2020) dini hari. 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kebakaran hebat melanda Kabupaten Bener Meriah, Senin (22/6/2020) sekira pukul 01.30 Wib dini hari.

Akibat peristiwa itu, seorang warga Kampung Timang Gajah Dua, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah semi permanen.

Korban kebakaran tersebut adalah Bantasyam (57) yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Timang Gajah, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah.

BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat di Bener Meriah, Kepala SD Meninggal Usai Selamatkan Cucu dan Istri

Kebakaran Hebat di Bener Meriah, Teriakan Anak dan Ibu Bangunkan Tetangga

Dalam peristiwa naas itu, korban sempat menyelamatkan cucunya yang berumur 7 tahun dan istrinya. Namun korban kembali lagi ke dalam rumahnya dengan menerobos kobaran api yang semakin membesar dengan alasan untuk mengambil SK PNS dan berkas-berkas penting lainnya.

Diduga korban terperangkap di dalam rumahnya yang terbakar sehingga jenazah ditemukan dalam kondisi telungkup di dalam rumahnya yang hangus terbakar.

Peristiwa kebakaran hebat terjadi di Kampung Timang Gajah Dua, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, Senin (22/6/2020) pukul 01.30 WIB.
Peristiwa kebakaran hebat terjadi di Kampung Timang Gajah Dua, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, Senin (22/6/2020) pukul 01.30 WIB. (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Namun yang sangat disayangkan dalam peristiwa menggemparkan itu adalah terlambatnya kantong mayat tiba di lokasi kejadian sehingga jenazah sempat tidak bisa dievakuasi selama satu jam setengah.

Anggota DPRK Bener Meriah dari Komisi D Sofyan yang saat itu berada di lokasi kejadian menyoroti persediaan kantong mayat.

Rekam Jejak John Kei, Dikenal sebagai Mafia, Baru Bebas Bersyarat dalam Kasus Pembunuhan

Kapolres Lhokseumawe Serahkan Kursi Roda untuk Haikal Penderita Sakit Epilepsi

4 Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim Terkait Uang Kuliah, Ini 5 Keringanan untuk Mahasiswa

Dalam kondisi urgen di setiap Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah harus tersedia kantong mayat, ini sangat penting seperti kejadian hari ini.

“Peristiwa ini menjadi pengalaman berharga bagi kita semua terkhusus petugas PSC 119 Bener Meriah dan Puskesmas-Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah tadi mobil ambulance sudah tiba, ada tiga unit namun tidak satu pun yang membawa kantong mayat untuk mengevakuasi korban hingga terlambat satu jam setengah,” ujar Sofyan.

Lanjutnya, ia sempat emosi dengan petugas PSC 199 Bener Meriah karena datang tidak membawa kantong mayat, sehingga terpaksa harus berulang-ulang menelepon kepala Dinas Kesehatan, BPBD, dan dinas terkait lainnya.

"Alhamdullah, meski terlambat satu jam setengah, Sekretaris Dinas Kesehatan Bener Meriah Safaruddin yang membawa sendiri kantong mayat, kita apresiasi gerak cepat beliau dalam hal ini,” ujarnya.

Disebutkannya, atas nama pribadi sudah meminta maaf kepada petugas PSC 119 Bener Meriah, karena ia mengaku sempat emosi saat menanyakan kantong mayat.

"Kami paham mereka hanyalah petugas lapangan, namun kebijakan ini ada di pimpinan mereka," sebutnya.

Untuk itu Sofyan mengharapkan ke depan dinas terkait harus menyediakan kantong mayat di setiap Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved