Tanam Serentak
Krisis Pangan Ancam Dunia, Aceh Tamiang Antisipasi dengan Tanam Padi Serentak
Ancaman krisis pangan ini disampaikan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sebagai dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun lalu.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Aceh Tamiang mulai memaksimalkan lahan pertanian di Kecamatan Bandamulia untuk menanam padi sebagai antisipasi ancaman krisis pangan dunia yang puncaknya diprediksi terjadi November.
Ancaman krisis pangan ini disampaikan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sebagai dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun lalu.
Dalam prediksinya, FAO menjelaskan ancaman krisis pangan berlangsung selama tiga bulan atau berakhir pada Januari 2021.
“Tantangan kita hari ini selain Covid-19, bulan Agustus sudah mulai memasuki musim kering. Jadi memang dibutuhkan keseriusan untuk mengantisipasi ancaman ini,” kata Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus, Senin (22/6/2020).
Keseriusan ini diwujudkan dengan melaksanakan gerakan tanam serentak atau musim tanam ketiga (MT3) yang sudah dimulai di Kampung Telagamuku II, Bandamulia sejak Kamis (18/6/2020).
• Buang Angin atau Kentut Terus-Menerus Pertanda Apa dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
• Viral, Seorang Pria Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Apa Hukumnya? Simak Penjelasan Tokoh Agama
• Terungkap, Liga 1 dan Liga 2 Kemungkinan Digelar Tanpa Penonton, Berikut Komentar PT LIB
Gerakan tanam serentak ini sendiri diakui Yunus sebagai langkah menyikapi arahan Presiden Jokowi melalui Menteri Pertanian yang mengimbau daerah melakukan percepatan tanam sebagai antisipasi ancaman krisis pangan.
Seluruh Forkopimda, di antaranya Bupati Aceh Tamiaing Mursil, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Ari Lasta Irawan, Kasdim 0117/Atam Mayor Inf A Yani ikut menanam langsung padi di persawahan.
Yunus menjelaskan selain kecamatan Bendahara, Bandamulia sejak dulu memang sudah menjadi daerah penghasil padi. Selain memiliki keunggulan luas lahan pertanian yang mencapai 1.335 hektare, produktivitas padi di Bandamulia juga lebih tinggi dibanding kecamatan lain.
“Produktivitas padi dalam satu hektare bisa mencapai 8 ton, di daerah lain hanya 6,5 ton. Ini alasan mengapa gerakan tanam serentak ini dipusatkan di Bandamulia,” terang Yunus.
Dia menambahkan bila target 8 ton per hektare ini tercapai, maka masa panen yang terjadi pertengahan September nanti menjadikan Aceh Tamiang surplus padi.
“Untuk bulan ini stok padi kita juga aman karena MT2 sudah mulai panen. Kemarin MT2 atau musim tanam gila dilakukan di areal 561 hektare,” ungkap Yunus.(*)