Berita Pidie

112 Yatim Korban Konflik dan Tsunami di Pidie Terima Beasiswa dari Islamic Development Bank

Sebanyak 112 anak yatim korban Konflik dan tsunami di Kabupaten Pidie, kembali menerima bantuan beasiswa dari Islamic Development Bank (IsDB) untuk...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kegiatan pembagian peralatan seklolah untuk anak yatim, di Tijue, Masjid Runtoh, Kantor OKP. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 112 anak yatim korban Konflik dan tsunami di Kabupaten Pidie, kembali menerima bantuan beasiswa dari Islamic Development Bank (IsDB) untuk tahun 2020.

Program beasiswa yatim ini terhimpun melalui Orphans Kafala Program (OKP), yaoni  Program Beasiswa bagi anak Yatim Korban Tsunami dan Konflik di Aceh.  Program ini telah berjalan selama 13 tahun  yang di danai oleh Kerajaan Arab Saudi melalui Islamic Development Bank (IsDB).

"Penyaluran beasiswa Yatim ini langsung diserahkan kepada Yatim melalui Rekening Bank Muamalat atas Yatim yang bersangkutan dengan QQ Ibu kandung atau Wali dari yatim korban Konflik dan Tsunami" ucap Zikrillah dari Orphans Kafala Program (OKP) Pidie, Senin (22/6/2020).  

"Besaran beasiswa  Rp 350.000 perbulan dan langsung dikirim ke rekening anak yatim masing-masing, selain itu mereka juga mendapatkan biaya perawatan ketika sakit," ungkapnya.

Selain itu,  mereka juga mendapat bantuan beasiswa 30 dollar, 24 dollar dalam bentuk beasiswa setiap bulan, sedangkan 6 dollar berupa bantuan Supervisi, Monitoring, Educational, Health Care, dan Life Skiil.

"Total Yatim yang ada di bawah naungan OKP pada tahun 2020 berjumlah 469 yatim yang sekolah mulai SD sampai SMA/ Aliyah. Pada tahun ini sebanyak 112 Yatim telah di Graduation dan sisanya 357 Orphan," ujar Staf Program dan Data Orphans Kafala Program (OKP) itu.

Pada tahun 2020 ini, yatim yang berada di bawah naungan Orphans Kafala Program (OKP) mendapat bantuan  total 148,386.87 dollar dengan rincian kegiatan School Kits, Orphans Camp, Computer Course, Medical Reuimbersement,  Nutritional Campaign,  Training Computer, Mechanical Training, Sewing Training. "Semua Program tersebut akan kami tuntaskan sampai akhir tahun 2020," ungkap Zikrillah Mantan Aktifis PII tersebut.

Mariani, Wali Yatim dari Annisa Mulya binti Usman berharap agar Program OKP ini terus berlangsung sampai dengan jenjang Mahasiswa. "Program OKP untuk beasiswa yatim sangat membantu kami untuk membiayai biaya pendidikan mulai dari seragam, perlengkapan sekolah dan kebutuhan lain," ujar Mariani.

Ucapan terima kasih dari Wali Yatim kepada donatur terutama Kerajaan Arab Saudi yang telah membantu beasiswa bagi anak yatim.

Annisa Mulya binti Usman merupakan anak dari korban tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.

Sementara itu Juraida, Wali dari Lidia binti Zulkifli berharap agar bantuan beasiswa bagi anak yatim korban konflik ini terus digulirkan, "Masih banyak anak-anak yatim lain yang tidak tersentuh beasiswa ini.  Saya berharap agar Pemerintah Arab Saudi untuk sudi menambah kuota anak yatim penerima manfaat dana beasiswa OKP," ujarnya.

Lidia binti Zulkifli merupakan yatim dari korban Konflik Aceh. Ayahnya meninggal pada 21 September 2002 akibat konflik Aceh yang berkepanjangan.(*)

Yusra Habib Abdul Gani, Legenda Peteri Ijo, Gadis Berubah Naga di Laut Tawar, Menolak Kawin Sedarah

Antisipasi Krisi Pangan, Aceh Tanami Lahan HGU, Libatkan TNI/Polri, Ormas dan lain-lain  

Dikenal Rajin Kritik Jokowi, UAS Tanya ke Rocky Gerung: Andai Jadi Presiden Mau Apa? Ini Jawabannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved