Update Corona Aceh
Sempat Cemas, Akhirnya 131 Pegawai Dinsos Aceh Lega Setelah Rapid Tes Massal Semuanya Negatif
“Rapid tes ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh," kata Kadis Sosial Aceh, Alhudri.
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
“Rapid tes ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh," kata Kadis Sosial Aceh, Alhudri.
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 131 pegawai Dinas Sosial Aceh, mulai dari kepala dinas, pegawai hingga tenaga kontrak mengikuti rapid tes massal di UPTD Balai Labkes dan Alkes Dinas Kesehatan Aceh di Banda Aceh, Kamis (25/6/2020).
Meski pada awalnya beberapa pegawai mengaku sempat cemas—apalagi di tengah bertambahnya kasus Covid-19 di Aceh—namun akhirnya mereka lega setelah hasilnya dinyatakan semuanya non-reaktif atau negatif.
Rapid tes massal yang digagas Kepala Dinas Sosial, Drs Aceh Alhudri MM tersebut diikuti seluruh pejabat eselon III, dan IV, para PNS, Penasihat Khusus Gubernur Aceh, dan para tenaga kontrak di lingkungan Dinas Sosial Aceh.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh.
“Selain komitmen menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, ya dengan melakukan rapid tes ini. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” kata Alhudri kepada Serambinews.com.
• Puluhan Pengguna Jalan Terjaring Razia Masker di Simpang Lima, Ini Permintaan Petugas
• Mengaku Suami Saat Hendak Perkosa Tetangga, Setelah Ketahuan Bohong Malah Tawarkan Uang Rp 500.000
Menurut Alhudri, meski rapid tes tidak dapat mendiagnosa seseorang positif atau tidaknya terkena Covid-19, namun bisa sebagai upaya awal untuk menscering atau mendeteksi indikasi Covid-19 pada seseorang.
Di tengah masa pandemi seperti sekarang ini, katanya, kegiatan rapid tes sangat penting, karena apabila nantinya ditemukan ada hasil yang reaktif atau positif, maka akan langsung dilakukan penanganan lanjutan oleh tim medis.
“Yang hasilnya reaktif akan ada pemeriksaan lanjutan dengan pemeriksaan Swab. Nanti akan diketahui apakah yang bersangkutan benar-benar telah terpapar Covid-19 atau tidak,” kata Alhudri.
• 100 Warga Etnis Rohingya Direlokasi ke Eks Kantor Imigrasi di Blang Mangat Lhokseumawe
• Ayah 30 Anak dan 4 Istri Ini Kaya Mendadak, Jual 2 Batu Langka Terbesar Rp 42,2 Miliar
Menurut Alhudri, rapid tes yang diselenggarakan Dinas Sosial Aceh kemungkinan akan ada tahap selanjutnya, tergantung kuota yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Aceh.
Sebab, katanya, masih ada sejumlah pegawai dan tenaga kontrak di dinas yang dipimpinnya belum sempat mengikuti rapid tes.
Pada kesempatan itu, Alhudri juga mengimbau agar masyarakat Aceh khususnya para pejabat dan pegawai serta tenaga kontrak di intansinya, untuk bersinergi dengan pemerintah sebagai memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh.
“Patuhi imbauan pemerintah, selalu terapkan protokol kesehatan saat keluar rumah. Ini demi kebaikan kita semua. Kita berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu,” demikian Alhudri. (*)