Viral Medsos
Viral Status FB "Jangan Campur Baju Suami dan Anak saat Mencuci Pakaian", Ini Penjelasan Hukum Islam
"Tidak ada dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis tentang memisahkan baju suami dan anak atas alasan adab dan hormat kepada suami," tulis pendakwah PU Azman.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Beberapa hari lalu, status Facebook seorang wanita yang tengah mempersoalkan tindakan mencampur pakaian suami dan anak-anak saat proses pencucian, ramai diperbincangkan.
Wanita itu mengatakan, baju suami dicampur bersamaan dengan pakaian anak saat proses pencucian, tindakan itu dianggap sebagai perlakuan yang tidak hormat kepada sang suami.
Status yang diunggahnya itu kemudian menimbulkan kontroversi di kalangan netizen, khususnya para ibu yang tidak setuju dengan pandangan wanita tersebut.
Setelah dikritik secara luas, status wanita tersebut telah dihapus dari akun Facebook miliknya karena enggan untuk memperpanjang masalah.
Setelah statusnya ramai diperbincangkan di media sosial Malaysia, seorang penceramah turut ambil andil dalam memberikan pernyataan sembari meluruskan status netizen yang keliru tersebut.

Postingan yang telah dihapus itu menarik perhatian dari seorang pendakwah asal negeri jiran, Malaysia Pencetus Ummah (PU), Azman.
• VIRAL VIDEO Adu Jotos Tentara India vs China, Berdebat dengan Nada Tinggi
Azman berbagi pandangannya melalui postingan lewat akun Instagram pribadi bercentang biru miliknya.
Menurut PU Azman, para ibu-ibu seharusnya tidak merasa bersalah karena telah mencampurkan pakaian suami dengan anak-anak mereka.
Hal itu karena tidak ada bukti mendasar dari Al-Quran dan hadis mengenai perkara tersebut.
"Bila ada pernyataan 'pisahkan pakaian suami sebagai tanda kehormatan dan memuliakan kepada suami' itu akan menjadi hal yang biasa bagi istri lain untuk mencampur pakaian suami dan anak-anak di mana mereka merasa bahwa mereka tidak menghormati suami.
"Jika mau asingkan pakaian suami tanpa sebab seperti warna baju luntur atau najis pada pakaian anak-anak, maka itu tampaknya ia berlebih-lebihanan.
"Suami Istri adalah teman berbagi rumah tangga. Jadi mereka saling memudahkan, bukan menyusahkan. Apa guna mengasingkan baju suami tapi kata tajam istri pun buat suami merasa terasingkan," tulis PU Azman.
"Jika Anda membuat sistem atau hukum manajemen rumah yang nyaman dan dapat Anda lakukan, maka jangan 'memaksa' orang lain untuk melakukannya atas nama agama," katanya.
Dia bahkan mengatakan bahwa Islam bukanlah agama yang menyusahkan.
• Viral Pasangan Kekasih ini Bermain Pakai Mesin Kasir Layaknya Anak-Anak, Videonya Lucu
"Sulit untuk diasingkan.Tidak semua ibu rumah tangga adalah sama. Islam bukan agama yang merepotkan. Ini disebut takalluf (memberatkan) dalam agama.
"Jangan membuat orang lain merasa bersalah tentang agama. Ada unsur lain untuk menghormati seorang suami. Kalau dibilang udah pakaian suci, ini adalah pengakuan syariat.
"Jadi tidak ada manfaat untuk mengasingkan baju atas alasan adab. Seperti yang telah kami katakan, berarti kalau susun pakaian suami tidak boleh dicampur dengan pakaian anak-anak. Ini tidak masuk akal," katanya.
Jelas PU Azman selanjutnya, suami dan istri harus nyaman satu sama lain.
"Kami sepakat bahwa istri memiliki hak untuk mencari bantuan dari suaminya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Dan ini jauh lebih berat dari sekedar mencampurkan pakaian suami.
"Tetapi kita tidak berbicara pula tentang istri yang meminta suami untuk mengurus rumah tangga seperti istri yang tidak menghormati suami.
"Suami dan istri adalah teman berbagi di dalam rumah tangga. Jadi mereka merasa nyaman satu sama lain, tidak menyushakan. Apa yang harus dilakukan untuk menyingkirkan pakaian suami tetapi kata-kata tajam istri membuat suami justru malah merasa terasingkan," katanya.
• VIDEO - Viral Pria di Lombok Nikahi 2 Pacarnya Sekaligus
Melansir dari Mstar, seorang pendakwah Rizzuan Amir Abu Bakar juga tidak setuju dengan pandangan wanita yang jelas-jelas menunjukkan bahwa ia tidak beradab dengan Rasulullah.
Banyak istri terutama tidak setuju dengan pandangannya.
Beberapa reaksi publik terhadap status tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial Malaysia selama beberapa hari terakhir.
"Fakta bahwa dia sebenarnya menyimpang dari kebenaran. Hadits yang digunakan oleh wanita ini tidak benar. Saya tidak yakin apakah dia sopan dengan suaminya atau tidak.
"Tapi hadits yang dia gunakan di postingannya untuk membenarkan pemikirannya dengan jelas menunjukkan bahwa dia tidak beradab dengan Rasulullah," katanya.
Rizzuan pun berharap agar wanita itu akan kembali kepada kebenaran Al-Quran dan Sunnah dan tidak pernah bermain lagi.
• Viral Kampus Terapkan Foto Wisuda Green Screen Cegah Covid-19, Warganet Auto Sedih
"Ya, itu masalah sopan santun. Tapi dia berbohong atas nama Utusan Allah (semoga damai besertanya) untuk membenarkan pemahamannya.
"Itulah mengapa memahami hadits fiqhul sangat penting. Kalau istri mencuci pakaian sekalipun tidak diasingkan masih dianggap beradab, bahkan jika suami mencuci pakaiannya sendiri masih dianggap beradab, tidak masalah," katanya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)