Kapal Rohingya Terdampar di Aceh Utara
Yayasan Geutanyo: Penyelamatan Rohingya di Laut oleh Nelayan Aceh Perbuatan Kemanusiaan yang Nyata
"Kita sangat mengapresiasi langkah nelayan Aceh yang telah menyelamatkan 100 Rohingya yang mengalami krisis di laut. Ini merupakan kerja kemanusiaan.
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
"Kita sangat mengapresiasi langkah nelayan Aceh yang telah menyelamatkan 100 Rohingya yang mengalami krisis di laut. Ini merupakan kerja kemanusiaan yang paling nyata dan sangat kongkrit," ujar Nasruddin.
Laporan Zubir| Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Humanitarian Condinator Yayasan Geutanyoe, Nasruddin menilai, langkah nelayan Aceh menyelamatkan muslim Rohingya dari laut, adalah perbuatan kemanusiaan paling nyata dan nilai hukum adat laot yang diwariskan leluhur.
"Kita sangat mengapresiasi langkah nelayan Aceh yang telah menyelamatkan 100 Rohingya yang mengalami krisis di laut. Ini merupakan kerja kemanusiaan yang paling nyata dan sangat kongkrit," ujar Nasruddin, kepada Serambinews.com, Jumat (26/06/2020).
Dia menambahkan, nelayan dan warga Lancok, Aceh Utara, mau mengorbankan hartanya demi menjujung tinggi nilai-nilai hukum adat laot yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.
Walaupun dalam situasi pandemi covid-19 saat ini, masyarakat Lancok justru nekat menurunkan dari boat muslim Rohingya yang telah menahan lapar dan haus.
Entah sudah beberapa hari sudah terombang-ambing di laut.
Menyikapi keberadaan warga negara Rohingya di Lhokseumawe ini, Nasruddin berharap kepada pemerintah daerah dalam penangan pengungsi lintas negara ini, tetap mengacu dengan Perpres 125 tahun 2016 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
• Pendaftar Cama Umuslim Sudah 700 Orang Lebih, Sebagian Besar Mendaftar Secara Online
"Jadi sangat jelas pembagian juklak dan juknis untuk penanganan pengungsi Internasional yang berada di Indonesia, sehingga kita tidak panik dan jelas pembagian tugas masing-masing," sebutnya.
Yayasan Geutanyoe menyatakan komitmennya akan membantu pengungsi Rohingya asal negara Myanmar ini secara kemasuaian.
Selama mereka masih ditampung di Provinsi Aceh.
Sementara itu sejak Kamis (25/06/2020) sore kemarin hingga saat ini, etnis Rohingya ditempatkan oleh pihak terkait di tempat penampungan sementara di eks Kantor Imigrasi di Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. (*)