Tiga Pasien Dinyatakan Sembuh, Termasuk WNA
JURU Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan
JURU Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan, Minggu (28/6/2020) kemarin ada tiga pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Masing-masing SH (45), MN (18), dan MD (37). Perempuan SH dinyatakan sembuh setelah hasil pemeriksaan swab nasofaring dan orofaring yang diambil 22 Juni dan 24 Juni 2020 menunjukkan hasil negatif virus Corona.
Remaja MN juga dinyatakan sembuh, termasuk MD, warga negara asing (WNA) berkebangsaan Filiphina.
"Begitu juga MD, anak buah kapal berkebangsaan Filipina itu dinyatakan sembuh setelah dalam cairan nasofaring dan orofaringnya negatif virus Corona," kata pria yang akrab disapa SAG ini.
Seperti diketahui, pada Kamis (26/6/2020) lalu, dari empat orang yang positif Covid-19 itu, satu orang berinisial MD, WNA berkebangsaan Filipina. Menurut Direktur RSUZA, Azharuddin, MD merupakan anak buah dari kapal berbendera Filiphina.
Karena sakit di kapal saat melintas di perairan Aceh, sepuluh hari lalu ia dievakuasi ke darat dan dirawat di RSUZA Banda Aceh. Jadi, saat diketahui positif Covid-19, MD berstatus pasien dengan keluhan penyakit lain di RSUZA.
Pengambilan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya dilakukan pada 22 Juni 2020. Sehari kemudian diketahui hasilnya bahwa MD positif Corona dan saat itu ia langsung diisolasi dan dirawat di Poli Penyakit Infeksi Emerging and Remerging (Pinere) RSUZA Banda Aceh.
Jalani operasi
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara, di Buket Rata Lhokseumawe, hingga kemarin masih merawat enam pasien Covid-19. Lima pasien asal Lhokseumawe, yakni DL (41), JB (16), MH (14), YI (13), dan Ro (64). Semuanya masih bertalian keluarga. Sedangkan satu lagi beralamat Sumatera Utara, yakni perempuan berinisial RA (39).
Humas RSUCM Jalaluddin SKM MKes, mengatakan, kelima pasien asal Kota Lhokseumawe dalam kondisi sehat. Hanya RA yang harus mendapatkan perawatan terpadu karena adanya penyakit penyerta, berupa miom.
Menurut Jalaluddin, RA dasarnya datang ke RSUCM atas keluhan penyakit miom (penyakit di bagian rahim). Kondisi awalnya juga demam, sehingga dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Selanjutnya dilakukan tes swab dan hasilnya positif.
Jadi, sebut Jalaluddin, untuk saat ini, RA ditangani secara terpadu oleh tiga dokter spesialis, yakni spesialis kandungan, penyakit dalam, dan spesialis paru. "Untuk penyakit penyerta berupa miom pastinya pasien harus jalani operasi. Namun kapan dioperasi, apakah setelah sembuh dari virus Corona atau harus disegerakan, itu keputusannya ada pada dokter yang menangani pasien tersebut," imbuh Jalaluddin.(dan/bah)