Luar Negeri

India Hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona, Tokyo Hidup Dengan Virus, Menkes Selandia Baru Mundur

Pemerintah India terus menghadapi lonjakan kasus virus Corona baru, Covid-19. Bagaimana tidak, dalam empat hari sampai Kamis (2/7/2020), sebanyak 100

Editor: M Nur Pakar
AFP/Sujit JAISWAL
Aktris Bollywood, Urvashi Rautela berbicara dalam sebuah acara tentang dampak virus Corona atas industri perfilman India di Mumbai, Kamis (2/7/2020). 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI- Pemerintah India terus menghadapi lonjakan kasus virus Corona baru, Covid-19.

Bagaimana tidak, dalam empat hari sampai Kamis (2/7/2020), sebanyak 100.000 orang lebih positif terinfeksi virus Corona.

Jumlah kasus virus Corona India telaha mencapai 600.000 orang, dengan kurva infeksi meningkat, seiring kapasitas pengujian meningkat.

Sebanyak 19.148 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah nasional menjadi 604.641 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 100.000 kasus virus hanya dalam empat hari.

Kementerian Kesehatan India, Kamis (2/7/2020)melaporkan 17.834 orang telah meninggal dunia karena virus,

Dikatakan, lebih dari 60% kasus berada di negara bagian Maharashtra, Tamil Nadu, dan Ibu Kota New Delhi.

Namun, pantai barat negara bagian Goa, tujuan wisata populer, dibuka untuk pariwisata pada Kamis (2/7/2020).

Tetapi pemerintah negara bagian hanya mengizinkan 250 hotel dibuka kembali setelah lebih dari tiga bulan ditutup.

Wisatawan harus membawa sertifikat negatif virus Corona atau diuji saat kedatangan.

Negara bagian Goa telah melaporkan 1.387 kasus positif dengan empat kematian.

Banyak industri dan bisnis telah dibuka kembali sejak negara itu melakukan penutupan ketat pada awal Juni 2020.

Orang India dengan hati-hati kembali ke jalanan, tetapi sekolah, kampus, dan bioskop tetap ditutup.

India Beli 42 Jet Tempur Sukhoi dan MiG-29 Buatan Rusia, Siap Hadang China di Lembah Galwan

Jepang Buka Disneyland dan DisneySea , Australia Kurung 300. 000 Warga, Thailand Longgarkan Lockdown

Media Australia Sebut Indonesia Hotspot Baru Covid-19, Apa Sebabnya?

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam pidato pada Selasa (30/6/2020), tingkat kematian berada di titik kritis.

Dia mendesak penegakan aturan jarak jauh dan panduan kesehatan lainnya yang lebih ketat.

Kementerian Kesehatan mengatakan pengujian telah ditingkatkan hingga lebih dari 200.000 orang setiap hari.

Sehingga, sudah dilakukan 8,8 juta tes dengan tingkat pemulihan 59,43 persen.

Dalam perkembangan lain di sekitar wilayah Asia-Pasifik.

Gubernur Tokyo, Jepang, Yuriko Koike, Kamis (2/7/2020) memperingatkan penyebaran virus corona mulai berakselerasi lagi di Ibu Kota Jepang itu.

Jumlah korban harian infeksi baru melonjak naik menjadi 107 orang.

Dia mendesak warga untuk mengambil lebih banyak tindakan pencegahan dan menjauh dari kehidupan malam.

Kenaikan kasus baru Kamis meningkat dari 67 sehari sebelumnya dan merupakan yang tertinggi sejak 154 orang pada 2 Mei 2020.

Jumlahnya meningkat tiga kali lipat dari 31 hanya dalam waktu seminggu.

Tokyo memiliki 6.399 kasus virus Corona dengan 325 kematian, terhitung sekitar sepertiga dari total nasional Jepang.

Namun, Koike mengatakan tidak memiliki rencana meminta penutupan bisnis di Tokyo.

"Tidak ada yang mau kembali ke situasi itu," katanya.

“Kami sekarang dalam fase hidup dengan virus Corona.”

“Kebijakan kami menyeimbangkan kegiatan ekonomi dan sosial dengan pencegahan penyakit,” tambahnya.

Sebagian besar kasus baru-baru ini adalah orang-orang muda berusia 20-an dan 30-an.

Sekitar 40 persen kasus terkait dengan kehidupan malam, kata Koike.

Sedangkan wabah virus Corona di kota terbesar kedua di Australia terus tumbuh.

Wilayah Utara mendeteksi kasus pertamanya dalam tiga bulan.

Pria dari Northern Territory telah melakukan perjalanan ke luar negeri dan tinggal di tempat virus di Melbourne baru-baru ini.

Menteri kesehatan wilayah itu tidak mengatakan apakah pria itu kemungkinan terinfeksi di Melbourne atau di luar negeri.

Sebagian besar dari 77 kasus terbaru di Melbourne berada di pinggiran kota yang dikurung dalam satu bulan sejak Rabu (1/7/2020) malam.

Pemerintah Filipina sedang menggeser pengeluaran pertahanan.

Filipina menunda proyek modernisasi militer untuk membiayai tanggapan Covid-19.

Kasus virus Corona di Filipina 38.500 orang lebih dengan 1. 270 kematian.

Korea Selatan juga melaporkan 54 kasus baru yahg terus menyebar di luar wilayah ibu kota dan mencapai kota-kota seperti Gwangju.

Pihak berwenang kembali menutup sekolah dan memperketat pembatasan sosial setelah puluhan orang ditemukan terinfeksi minggu ini.

Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung-hoo menyatakan kekhawatirannya akan meningkatnya infeksi di Gwangju.

Park mendesak warga kota untuk menahan diri dari pertemuan yang tidak perlu, menjaga jarak dari orang lain dan memakai masker.

China melaporkan tiga kasus baru virus Corona, termasuk hanya satu kasus penularan lokal di ibu kota Beijing.

Dua kasus lainnya dibawa dari luar negeri, menurut Komisi Kesehatan Nasional. Tiongkok.

Tiongkok mengatakan masker diperlukan saat masuk bangunan, bersama bukti pada aplikasi ponsel bahwa orang tersebut sehat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Selandia Baru mengundurkan diri setelah serangkaian kesalahan pribadi selama pandemi virus Corona.

David Clark sebelumnya menggambarkan dirinya sebagai "idiot" karena melanggar langkah-langkah kuncian.

Pekan lalu dia muncul untuk menyalahkan seorang pejabat kesehatan untuk penyimpangan perbatasan, menghasilkan tanggapan marah dari masyarakat.

Clark mengatakan dia menjadi selingan dari tanggapan virus negara itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved