Luar Negeri
Kasus Virus Corona Arab Saudi Dekati 200.000 Orang
Dalam laporan terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi, Selasa (2/7/2020) malam, ditemukan 3.382 kasus baru.
Namun mereka hanya berlaku di area publik sepenuhnya tertutup.
"Keputusan itu tidak terlalu mengganggu saya karena saya tidak merokok arghileh (shisha) di tempat-tempat tertutup," kata penggila waterpipe Khaled Al-Shamhuri.
"Larangan merokok di tempat umum sudah lama, tetapi tidak ditegakkan,” katanya.
Karyawan warung kopi Hassan Al-Shadfan mengatakan aturan baru itu akan berdampak negatif.
"Kafe adalah ruang tertutup dan kebanyakan klien tidak hanya datang untuk makan atau minum teh dan kopi, kebanyakan asap arghileh," katanya.
Tetapi Ahmad Rubbaa, pemilik kafetaria yang menjual rokok, tidak begitu peduli.
"Perokok adalah perokok di mana pun mereka berada, tidak ada hukum yang dapat menghentikan mereka," katanya.
"Saya tidak berpikir ini akan mempengaruhi penjualan tembakau,” ujarnya.(*)
