Kuliner
“Koetardja The Keude Kupi” Lengkapi Selera Kuliner Aceh di Jakarta
Ketika suasana mulai berubah dan menuju era baru, Ivan mengisi kesempatan ini dengan membuka kafe. Kawasan itu terbilang ramai, kawasan perkantoran. I
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
"Jadi kami memang mau setting Aceh 1873. Kalau memang ada chef yang bisa masakan Belanda, juga tidak tertutup menu Belanda," ungkapnya.
Seperti warung Aceh umumnya, Kafe Koetaradja juga memperlihatkan aktivitas para barista di ruang terbuka.
“Itu lambang bahwa Aceh itu sangat terbuka. Sampai dapurnya sendiri ada di bagian depan,” kata Ivan. Para pengunjung kafe bisa menyaksikan sendiri para barista meracik kopi dan menghidangkannya.
Kafe ini buka dari pagi sampai malam. Menyediakan menu sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Ivan mengharapkan kehadiran Koetaradja melengkapi selera kuliner Jakarta tentang masakan-masakan dari Aceh.
Pindah ke Jakarta 1990-an. Awalnya Ivan ingin membuka rumah makan khas Aceh yang juga bisa buat nongkrong buat ngopi dengan semua jenis kopi Aceh.
Gayung bersambut, dari Raji Firdana dan Liza, sahabat dan saudaranya. Mereka ini sebelumnya berusaha di bidang pil dan gas. Tertarik investasi di kuliner, ketiganya lalu membentuk PT Tri Pangan Perkasa , dan mengayunkan langkah mendirikan “Koetardja The Keude Kupi.”
Konsepnya jelas, menyajikan makanan dan minuman khas Aceh.(*)