Uang Tak Disetor ke Bank

SEMENTARA itu, seorang warga Abdya, Nurul, mengaku jika keluarganya ikut menjadi korban yang ditipu oleh RS alias Vina

Editor: hasyim
Serambinews.com
Foto RS alias Vina, karyawati salah satu bank BUMN di Aceh Barat Daya (Abdya) yang membawa lari miliaran uang nasabah. Foto: Facebook Vina 

SEMENTARA itu, seorang warga Abdya, Nurul, mengaku jika keluarganya ikut menjadi korban yang ditipu oleh RS alias Vina. Namun kasus yang menimpa keluarganya berbeda dengan nasabah lain. Jika nasabah lain diiming-imingkan hadiah, keluarganya justru kehilangan uang saat menyerahkannya ke Vina untuk ditabung.

Bank BUMN tempat Vina bekerja dikatakan Nurul, memiliki fasilitas layanan khusus untuk nasabah yang dinamakan PU atau Pick Up. Dengan layanan ini, nasabah tak perlu lagi datang ke bank menyetorkan uang tabungannya, melainkan dijemput sendiri oleh pihak bank.

"Iya, mereka kan ada fasilitas layanan khusus PU atau Pick Up. Layanan Pick Up ini, kita tidak perlu ke bank lagi, mereka yang ambil uang ke rumah," ujar Nurul.

Ia menyerahkan uang sebesar Rp 100 juta kepada RS alias Vina pada 8 Juni 2020, sekira pukul 09.00 WIB. Sayangnya, hingga seminggu kemudian atau 5 Juni 2020, uang setoran itu tidak masuk dalam buku rekening tabungan ayahnya.

Nurul kemudian mendatangi bagian pelayanan (customer services/CS) bank menanyakan perihal setoran Rp 100 juta yang tidak masuk dalam rekening tabungan. Pihak CS mengatakan, uang tersebut memang belum masuk ke rekening.

"Saat itu ketika saya cek, saldo masih seperti sebelumnya, tak ada penambahan. Sehingga malamnya saya menghubungi dia, dan anehnya dia mengaku uang itu sudah disetor. Padahal CS mengatakan uang belum masuk," ungkap Nurul.

Merasa aneh, ia melaporkan kasus tersebut ke pimpinan cabang tempat RS bekerja, mengingat pengakuan RS berbeda dengan print rekening koran yang dia minta kepada CS.

Dia juga kembali menghubungi Vina menanyakan uang setoran itu, tetapi Vina justru menyalahkan teller. “Si Vina malah salahin teller dan mengatakan uang itu tidak disetor teller dan masih di dalam laci teller,” cecar Nurul.

Upaya lain secara kekeluargaan juga sudah ditempuh, dengan meminta uang itu dikembali dan tidak perlu lagi disetor ke rekening. "Saya sempat nangis, dan meminta dikembalikkan saja uang saya cash. Bahkan, saat ditelpon, dia mencoba menyakinkan saya, seolah-olah uang itu sedang dilakukan pengiriman," ujarnya.

Namun, hingga keesokan, tanggal 16 Juni 2020, uang yang dijanjikan tersebut tak kunjung dikirim oleh karyawati bank yang dikenal hidup glamour tersebut.(c50)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved