Berita Aceh Singkil

Kapal Pembawa Pansus DPRA dan Bupati Aceh Singkil Sempat Kehabisan Bahan Bakar sebelum Kandas

Kapal warna putih itu membawa rombongan Tim Pansus DPRA Dapil IX dan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
KM Tailana yang membawa Tim Pansus DPRA Dapil IX dan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, kandas di Danau Anak Laut, saat pulang dari Pulau Banyak, Sabtu (11/7/2020) malam. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kapal cepat KM Tailana, tampilannya mirip kapal pesiar.

Saat masuk ke ruang penumpang hawa sejuk dari pendingin udara selimuti tubuh.

Serasa berada dalam kabin pesawat.

Pada Sabtu (11/10/2020) KM Tailana berangkat dari Pelabuhan Perikanan Danau Anak Laut Gosong Telaga.

Kapal warna putih itu membawa rombongan Tim Pansus DPRA Dapil IX dan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid.

Tujuannya meninjau Pulau Panjang di perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara. Lanjut menuju Pulau Banyak, untuk mengecek proyek yang dibiayai dana Otsus.

Kapal Kandas, Rombongan Pansus DPRA dan Bupati Aceh Singkil Dievakuasi Dengan Perahu Nelayan

Perjalanan mulanya lancar, para penumpang senyum sumringah berada dalam kapal yang cukup nyaman.

Lebih dari itu pemandangan pulau eksotik dengan hamparan warna warni air laut mempesona mata.

Namun itu semua mendadak buyar, ketika sekitar 20 menit lagi sampai di Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak, kapal mendadak mati.

Penyebabnya kehabisan bahan bakar.

Sekitar 30 menit menanti, datang kapal kayu penumpang Singkil-Pulau Banyak, memberikan bantuan dua jeriken solar.

Kapal kembali melaju dengan kecepatan maksimal.

Bangun Museum Sejarah Nabi Muhammad Terbesar di Ancol, Ini Kata Gubernur Jakarta Anies Baswedan

Setelah makan siang dan memantau proyek Otsus. Kapal kembali ke Singkil menjelang pukul 18.00 WIB.

Rombongan yang ingin singgah di destinasi wisata Pulau Panjang Desa Pulau Baguk, Pulau Banyak, batal. Lantaran hari sudah gelap, cukup berisiko berlayar dalam gelap malam.

Sehingga kapal tancap gas menuju daratan Aceh Singkil.

Dalam perjalanan ombak mulai besar. Namun desain kapal cukup mumpuni melewati gelombang, sehingga tak terlalu terasa.

Sayang mendekati muara Danau Anak Laut, Global Positioning System (GPS) mendadak mati.

Kondisi itu disinyalir akibat habis daya. Tak hanya itu mesin kapal sebelah kiri juga mati, disinyalir dampak dari kehabisan bahan bakar sebelumnya.

Ini Chat Pertama Rey Mbayang yang Bikin Dinda Hauw Setujui Ajakan Taaruf Hingga Menikah

Karuan kendala teknis membuat petunjuk jalur pelayaran hanya mengandalkan tanda alam. Itupun sangat sulit, sebab cuaca gelap.

Setelah susah payah kapal berhasil masuk muara Danau Anak Laut.

Sayang penumpang yang mulai diserang lapar, kembali harus bersabar. Sebab kapal tiba-tiba kandas, sesaat masuk Danau Anak Laut.

Ini terjadi, karena Danau Anak Laut mengalami pendangkalan.

Berkali-kali kapal coba ke luar dari tempat dangkal tak berhasil.

Setelah sekitar dua jam terkatung-katung, para pejabat berhasil dievakuasi menuju daratan menggunakan perahu nelayan.(*)

Jepang Bangun Jet Tempur Siluman Paling Canggih di Dunia, Untuk Saingi China

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved