Aminullah: Forkopimda Targetkan Agustus Banda Aceh Zona Hijau Covid-19

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh menargetkan pada Agustus nanti, Banda Aceh bisa men­jadi zona hijau

Editor: bakri
FOTO HUMAS PEMKO BANDA ACEH
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama unsur Forkopimda dan pejabat terkait, di pendopo, Selasa (14/7/2020). 

* Harapkan Dukungan Masyarakat

BANDA ACEH - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh menargetkan pada Agustus nanti, Banda Aceh bisa men­jadi zona hijau Covid-19 atau daerah dengan tingkat penularan rendah penyakit yang disebabkan oleh virus corona tersebut.

“Untuk mencapai zona hijau, protokol kesehatan harus dijalankan oleh semua elemen masyarakat. Maka Forkopimda sangat menghara­pkan dukungan penuh masyarakat, karena dengan zona hijau aktivitas masyarakat akan berjalan dengan baik kembali,” ujar Aminullah, mewakili Forkopimda.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, seusai memimpin rapat Forkopimda bersama jajaran pejabat terkait di lingkungan Pemko Banda Aceh, Se­lasa (14/7/2020), di pendopo. “Kita tadi sudah sepakat harus punya target, Agustus Banda Aceh bisa kembali lagi ke zona hijau Covid-19 dari zona kuning saat ini.”

Menurut Wali Kota, target itu bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan. “Pasti bisa jika kita semua bersung­guh-sungguh menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Tantangan ke depan lebaran Idul Adha yang perlu kita perketat, termasuk soal prosesi ibadah kurban yang sesuai protokol kesehatan,” katanya.

Sebagai bagian dari upaya pence­gahan Covid-19, pihaknya juga telah melakukan desinfeksi 120 rumah ibadah -termasuk rumah ibadah non muslim. “Ini secara berkala akan kita lakukan agar warga kita bisa beribadah tanpa rasa was-was,” ujar Aminullah.

Sejalan dengan itu, ia juga men­gapresiasi para unsur Muspika yang telah secara rutin melakukan razia Covid-19 di wilayahnya masing-mas­ing. “Supaya semua orang bisa memaatuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pa­kai sabun atau minimal menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak aman minimal 1,5 meter.”

Secara khusus, wali kota mengin­struksikan seluruh camat agar men­goordinir dan bersama-sama dengan keuchik untuk memastikan setiap pendatang atau tamu, bebas dari virus Corona. “Caranya wajibkan rapid test. Jika ada yang reaktif perlu tindakan medis lebih lanjut,” ucapnya.

Bukan hanya terhadap para pen­datang di gampong, ia juga meminta agar setiap tamu hotel memiliki hasil rap­id test. “Sebagai langkah konkrit, tolong Pak Asisten II undang seluruh pengelola hotel untuk memastikan mereka patuh terhadap protokol kesehatan. Dinas terkait juga pastikan protokol kesehatan berjalan efektif di pasar dan restoran yang ada di Banda Aceh,” ucapnya lagi.

Kepada Kepala Dinas Kesehatan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penan­ganan Covid-19 Banda Aceh ini meminta agar segera menyurati seluruh dokter yang membuka praktik perihal pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). “Pastikan semua dokter praktik di Banda Aceh memakai APD saat melayani pasien. Ini penting agar kasus tenaga medis terkena Covid-19 tidak terulang lagi.”

Terkait dengan telah dimulainya proses belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah di bawah naungan ke­menterian agama, Aminullah mengingat­kan kembali bahwa syarat dari pemerintah pusat, hanya daerah zona hijau yang bisa menggelar sekolah tatap muka. “Zona kuning belum boleh,” katanya.

Ia pun berharap sekolah-sekolah di bawah binaan Kankemenag Banda Aceh agar mengikuti aturan terse­but. “Mohon Pak Kakankemenag untuk menyurati seluruh sekolah di bawah binaan Bapak. Sebelum ada kejelasan dari provinsi maupun pusat, supaya tidak menjalankan belajar tatap muka dulu.”

Di tempat yang sama, wali kota juga menyampaikan update terakhir kondisi Covid-19 di Banda Aceh. “Per 13 Juli 2020, kasus positif tercatat 30 orang. 21 di antaranya telah sembuh, delapan orang masih dirawat, dan satu orang meninggal dunia. Semen­tara ODP nihil, PDP juga nihil.”

Ia turut merinci grafik kasus positif Covid-19 di Banda Aceh. “Maret kita ada dua kasus, Mei satu kasus, Juni naik drastis 19 kasus, dan Juli ini hingga pekan kedua melandai dengan jumlah kasus delapan orang. Dari data tersebut, maka Banda Aceh masih masuk ke dalam zona kuning dengan skor penilaian mandiri 95 -hampir ke zona hijau yang membu­tuhkan skor 100,” ujarnya.

Turut hadir pada rapat evaluasi Covid-19 yang berlangsung sekira dua jam itu, antara lain Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, Kapolresta Trisno Riyanto, Kajari Erwin Desman, dan unsur Forkopimda lainnya. Hadir pula Sekdako Banda Aceh Bahagia, para Asisten, Kepala SKPK, camat, dan pejabat terkait.(hba/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved