Berita Banda Aceh

Dampak Covid-19, Mahasiswa Aceh Minta Pusat Beri Perhatian Terhadap Pendidikan

“Kita meminta ada perhatian lebih yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam memperhatikan dunia pendidikan

Penulis: Subur Dani | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Ketua DEMA UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Reza Hendra Putra. 

“Kita meminta ada perhatian lebih yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam memperhatikan dunia pendidikan

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Ketua DEMA UIN Ar-Raniry, Reza Hendra Putra meminta Pemerintah Pusat dan daerah peduli terhadap pendidikan mahasiswa di Aceh, Apalagi Aceh memiliki kekhususan yang mudah mewujudkan pendidikan termasuk pendidikan agama Islam di Aceh.

"Kami meminta agar pemerintah, baik kabupaten, kota maupun provinsi agar sudi kiranya memperhatikan pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang ada di Aceh daripada pembahasan-pembahasan politik," kata Reza, Sabtu (18/7/2020).

Pun demikian, pendidikan yang ada di Aceh harus dilihat lebih teliti, terlebih ketika Covid-19 melanda, upaya ini membentuk pendidikan Aceh agar tidak terjadi keluhan yang berakibat fatal dalam pembangunan SDM yang ada di Aceh nantinya, pungkas Reza.

“Kita meminta ada perhatian lebih yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam memperhatikan dunia pendidikan. Pasalnya banyak kendala dalam dunia pendidikan secara daring yang dinilai tidak efektif dan maksimal.

Seperti Akses jaringan Internet yang belum mendukung, dan juga dari segi perekonomian mahasiswa yang berkurang karena dampak Covid-19 yangh berakibat anak Aceh kedepan tidak bisa melanjutkan pendidikan," tambah Reza.

Disperindagkop Bireuen Gelar Pasar Murah dan Operasi Pasar, Catat Jadwal dan Lokasinya

Hari ini, Dinas Sosial Aceh Pulangkan Enam Nelayan Remaja ke Aceh Timur

Satlantas Polres Pidie Gelar Operasi Patuh Seulawah 2020, Ini Lokasi dan Sasaran Penindakan

Sejauh yang kita lihat hari ini seperti ada sikap ingin melepaskan tanggung jawab yang dilakukan pemerintah, perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait dalam persoalan-persoalan yang sejauh ini terjadi dalam dunia pendidikan.

"Jika memang kondisi Covid-19 semakin parah ke depan tentunya akan banyak mahasiswa yang memutuskan berhenti melanjutkan pendidikan dengan persoalan ekonomi yang semakin buruk, sistem pendidikan yang semakin parah, dan juga komersialisasi kampus," katanya.

Reza meminta negara harus hadir dalam permasalahan ini, sebagaimana dalam UUD 1945 jelas tertuang, bahwa salah satu amanah UU 'Mencerdaskan Kehidupan Bangsa' bukan memorakporandakan pendidikan anak bangsa.

Mahasiswa katanya, bersyukur dengan adanya pemotongan yang dilakukan oleh perguruan tinggi akan tetapi pemotongan itu belum bisa di rasakan oleh seluruh teman-teman mahasiswa lainnya.

Apalagi dengan hadirnya persyaratan-persyaratan yang dinilai memberatkan dan pemotongan yang masih dinilai masih kurang daripada harapan kawan-kawan Mahasiswa dan tidak memberikan efek besar dalam menunjang pendidikan mahasiswa yang akan datang.

”Jika memang alasan ketidakmampuan ekonomi kampus yang sedang dalam kondisi krisis akibat pemotongan anggaran senilai kurang lebih 15 M yang dilakukan oleh pusat untuk penanganan Covid-19 sehingga tidak dapat memberikan pomotongan lebih oleh kampus terhadap UKT Mahasiswa dan juga Subsidi Internet, maka kita meminta rektor untuk segera mendesak Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat untuk mencarikan dana lain untuk membantu pendidikan mahasiswa kedepan," pintanya.

"Terakhir, arapan kita semua bahwasanya ke depan tidak ada satupun mahasiswa yang akan berhenti melanjutkan pendidikannya karena kondisi ekonomi, sehingga Aceh memiliki SDM yang berkualitas, dan ini tanggung jawab kita semua," pungkas Hendra. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved