Menyibak Kekhasan Aceh Singkil, Sensasi Berburu ‘Pangkat’ di Muara Danau Anak Laut
Perahu kayu membelah riak Danau Anak Laut Gosong Telaga, di belakang pemukiman penduduk Gosong Telaga Barat, Singkil Utara
Perahu kayu membelah riak Danau Anak Laut Gosong Telaga, di belakang pemukiman penduduk Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil, Minggu (19/7/2020). Sekitar 15 menit kemudian, perahu yang dinakhodai Hardi (19), sampai di muara Danau Anak Laut.
Jelang tengah hari itu, Serambi bersama Ogek Idir (55) dan Hardi, berburu ‘pangkat’ yang tumbuh di sekitar muara Danau Anak Laut. ‘Pangkat’ yang kami buru itu, bukanlah jabatan. Tetapi sejenis tanaman rotan muda. Warga hanya mengambil bagian batang mudanya saja.
Batang muda pangkat merupakan makanan khas warga Aceh Singkil. Biasanya warga memburunya pada bulan Ramadhan. Kendati bulan biasa tetap laku di pasaran, namun permintaannya tak setinggi saat puasa. Pada bulan puasa permintaan terhadap pangkat cukup tinggi. Lantaran diyakini mampu sembuhkan penyakit panas dalam serta menurunkan darah tinggi.
Tak mudah mencari ‘pangkat’. Dari pinggir muara Danau Anak Laut, kami harus berjalan melewati semak belukar dan tanah berawa. Keringat segera bercucuran usai berjalan sambil mengendap menghindari kaitan duri. Sukses melewati onak duri, rumpun pun ‘pangkat’ ditemukan. Lagi-lagi tidak mudah mengambil bagian mudanya yang berada di bagian ujung. Sebab seluruh batang ‘pangkat’ dipenuhi duri-duri tajam berwarna hitam. "Hati-hati banyak durinya," kata Ogek Idir mengingatkan.
Beruntung Ogek Idir cukup tangguh. Ia mampu menaklukkan batang ‘pangkat’ yang menjulang ke langit bermodalkan sebilah golok dan kayu pengait. Lewat tebasan parang, ‘pangkat’ yang jadi buruan berhasil dibawa pulang.
Masyarakat Aceh Singkil memasak ‘pangkat’ biasanya cukup direbus. Setelah matang menjadi lalap sambal. Ada juga yang menjadikan ‘pangkat’ sebagai bahan campuran gulai ikan serta anyang. Anyang merupakan lalapan berbahan baku daun pakis dan singkong dicampur ‘pangkat’.(dede rosadi)