Banjir di Subulussalam
Ketinggian Banjir Capai 1 Meter di Jalan, Walkot Subulussalam: 73 Rumah Terendam
Walkot Affan Bintang mengatakan ketinggian air di permukaan badan jalan nasional mencapai satu meter
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Walkot Affan Bintang mengatakan ketinggian air di permukaan badan jalan nasional mencapai satu meter
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sedikitnya 73 unit rumah di Kota Subulussalam terendam banjir yang terjadi Selasa (28/7/2020).
Hal itu disampaikan Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE yang turun ke lokasi banjir bersama Kapolres AKBP Qori Wicaksono SIK.
Menurut Walkot Affan Bintang, banjir yang terjadi di Subulussalam melanda tiga desa masing-masing Singgersing dan Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat serta Danau Teras Kecamatan Simpang Kiri.
Sebanyak 73 unit rumah warga terendam banjir yang terjadi sejak tadi malam. Ke 73 rumah terendam banjir tersebar di Desa Singgersing dan Namo Buaya, Dusun Rikit.
Walkot Affan Bintang mengatakan ketinggian air di permukaan badan jalan nasional mencapai satu meter dan mobil berbodi kecil tidak dapat melintas.
“Rumah ada 73 unit yang terendam, air di badan jalan masih besar mencapai satu meter, makanya mobil kecil atau pribadi tidak dapat lewat,” terang Walkot Affan Bintang.
• Pemko Terapkan Digitalisasi Parkir
• Badan Jalan Provinsi Amblas di Sungai Mas, Arus Lalu Lintas Terganggu
• Banjir Aceh Jaya Semakin Parah, Kini 35 Desa Terendam, Ratusan Rumah Tergenang
Sejauh ini, kata Walkot Affan Bintang arus lalu lintas masih lumpuh. Karenanya, Pemko Subulussalam membangun dapur umum untuk membantu korban banjir.
Selain korban banjir, dapur umum juga diperuntukan bagi pengendaraan yang terjebak di sana karena kesulitan makanan.
Walkot Affan Bintang mengimbau masyarakat tidak panik karena pemerintah hadir memberikan bantuan langsung.
Selain bantuan dari Pemko Subulussalam, tampak pula Ketua Tim Penggerak PKK Kota Subulussalam Hj Mariani Harahap turun ke lokasi membawa sembako.
Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE turun ke lokasi banjir yang melanda sejumlah desa di Sultan Daulat, Selasa (28/7/2020).
Kapolres AKBP Qori Wicaksono SIK juga ikut dalam rombongan Wali Kota Subulussalam H Affan Bintang termasuk beberapa personel kepolisian setempat, TNI dan brimob.
Awalnya, Walkot Subulussalam Affan Bintang memantau banjir di jalan nasional Tambar Lihe, Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri. Banjir yang juga sempat melumpuhkan lalu lintas selama berjam-jam kini sudah surut.
Banjir terparah terjadi di kawasan Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat. Ada 200-an meter badan jalan nasional terendam banjir.
Wali Kota Subulussalam H Affan Bintang mengatakan ketinggian banjir di badan jalan nasional mencapai satu meter.
“Ketinggian banjir di jalan nasional ini ada satu meter dan panjangnya sekitar 200-an meter,” kata Walkot Affan Bintang.
Petugas kepolisian bersama warga membantu mengevakuasi masyarakat yang ingin menyeberang.
Pun demikian kendaraan truk yang diperkenankan melintas setelah banjir mulai menyurut. Namun hanya truk berkapasitas besar yang diperbolehkan lewat.
Sementara mobil bebodi kecil termasuk kendaraan roda dua dan mobil pribadi hingga kini masih terjebak di lokasi banjir.
Seperti berita sebelumnya, banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Subulussalam dan sekitarnya melanda tiga desa di daerah ini, Selasa (28/7/2020).
Selain di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, banjir juga merendam badan jalan nasional di Desa Singgersing serta Danau Teras atau Tambar Lihe.
“Tapi di Singgersing kendaraan masih bisa melintas, di Rikit Namo Buaya sama sekali lumpuh,” kata Rahmat Fadli, Camat Sultan Daulat
Berdasarkan informasi, selain di Sultan Daulat, banjir akibat hujan yang saban hari melanda Subulussalam juga terjadi di Kecamatan Simpang Kiri.
Banjir melanda kawasan Danau Teras atau Tambar Lihe hingga meluap ke badan jalan nasional di sana.
Seperti diberitakan, akibat banjir yang meluap ke badan jalan arus lalulintas jurusan aceh-Medan via Subulussalam maupun sebaliknya lumpuh hingga saat ini.
Informasi yang dihihimpunSerambinews.com di lapangan, banjir yang merendam kawasan Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat sekitar 13 kilometer dari Subulussalam.
Menurut Rahmad Sagala, Kepaal Desa Namo Buaya, banjir merendam hampir 100 meter badan jalan nasional yang menjadi akses satu-satunya bagi masyarakat Aceh pantai barat selatan menuju Medan.
Ketinggian air luapan di badan jalan nasional mencaai satu meter. Kondisi saat ini, kata Rahmad, air makin meninggi dan arus kian menguat.
”Tadi pagi mulai shubuh, ada 100 meter genangan banjir setinggi satu meter di badan jalan,” kata Rahmad
Menurut Rahmad, hingga kini puluhan kendaraan berbagai jenis dari dua arah terjebak di lokasi banjir. Meski demikian beberapa waktu lalu ada truck cold diesel yang nekat mnerobos arus banjir. (*)