Idul Adha di Tempat Penampungan Imigran, Ketika Relawan Menghibur Anak Rohingya

Suasana haru menyelimuti lokasi penampungan imigran muslim Rohingya di Desa Meunasah Mee, Kemukiman Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Jumat (31/7/2020), puluhan perempuan dewasa, orang tua, dan anak-anak Rohingya larut dalam kesedihan sesudah melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Adha bersama di penampungan. Sebanyak 99 Rohingya merayakan  Hari Raya Kurban bersama di penampungan sementara.

Jeritan histeris bersahut-sahutan, saat para imigran mengingat keluarganya yang berada di Myanmar dan negara lainnya. Melihat suasana haru itu, para relawan dari NGO berinisiatif untuk menghibur hati pengungsi yang tengah larut dalam kesedihan. Relawan wanita memeluk ibu-ibu Rohingya yang berurai air mata.

Sementara sejumlah lelaki Rohingya mencoba menenangkan emosi istri dan ibu-ibu mereka yang larut dalam duka. Karim, imigran Rohingya  yang bisa berbahasan Melayu menjelaskan bahwa mereka menangis mengingat orang tua, abang, adik, kakak, dan sanak kerabat mereka yang terpisah di hari raya. Bahkan ada yang telah meninggal akibat kekerasan di Myanmar.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Ridwan Djalil menjelaskan, kesedihan mereka para Rohingya merupakan sisi kemanusiaan yang harus dipahami bersama. Apalagi pada momentum lebaran, mereka tak bisa berkumpul dengan keluarganya yang berada di luar negeri.

Dikatakan, anak-anak Rohingya mengisi Hari Raya Kurban dengan memakai baju baru sumbangan para dermawan dan menghias diri secantik mungkin dengan memakai inai di tangan. "Anak-anak Rohingya bebas berinteraksi dengan tim relawan dan pengunjung, namun tetap dalam pengawasan petugas keamanan setempat," pungkasnya. (zak)