Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di Aceh, Masyarakat Diminta Waspada
Cuaca dimaksud berupa hujan dengan intensitas ringan, hingga sedang, sampai kepada angin kencang serta tinggi gelombang.
Penulis: Misran Asri | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, memperkirakan angin kencang dan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.
Karena itu, masyarakat, terutama nelayan diminta untuk meningkatkan kehati-hatian saat melaut.
Demikian diungkapkan Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad SE yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (8/2/2020) malam.
• Banjir Rendam 5 Desa di Nagan Raya, BMKG Sebut Hujan Masih Potensi di Barat Selatan
• BMKG: Waspadai Hujan Disertai Petir di Barat Selatan Aceh, Gelombang Laut Capai 5 Meter
• BMKG: Waspadai Tanah Longsor
Menurut Zakaria, terbentuknya siklon tropis sinlaku di laut Cina Selatan membuat pembelokan angin dan konvergensi di wilayah Provinsi Aceh yang dapat terdampak terhadap cuaca di Aceh.
Cuaca dimaksud berupa hujan dengan intensitas ringan, hingga sedang, sampai kepada angin kencang serta tinggi gelombang.
Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang ini merincikan wilayah yang berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang itu dapat terjadi di Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tamiang, dan sebagian Aceh Tenggara.
Sementara untuk wilayah kabupaten/kota di Provinsi Aceh lainya, diperkirakan kondisi cuaca berawan hingga hujan ringan, sedang, dan tidak merata. "Untuk kecepatan angin maksimummnya mulai 10 sampai 50 km/jam," ungkapnya.
• BMKG Bantu Media Informasi Gempa dan Tsunami untuk Nagan Raya
• Cuaca di Sebagian Aceh Besok Cerah Berawan, Ini Prediksi BMKG untuk Tiga Hari ke Depan
• Gelombang Laut di Barsela Capai 4 Meter, BMKG Sebut Banjir Rob Belum Mereda, Minta Warga Lakukan Ini
Zakaria pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang, atap rumah yang diterbangkan serta tidak berada di sekitar baliho (papan reklame).
"Kami juga mengingatkan kepada nelayan agar hati-hati saat melaut, khususnya untuk wilayah yang berpotensi tinggi gelombang di atas 2 meter," terangnya.
Demikian juga untuk masyarakat yang tinggal di tepi pantai agar mewaspadai banjir rob (pasang purnama), terutama yang wilayahnya pernah memiliki sejarah dilanda banjir serta pantainya yang belum tertangani.
Sementara itu kecepatan angin yang perlu diwaspada, terutama daerah Barat-Selatan, Pulau Aceh, Sabang, Aceh Besar serta Kabupaten Pidie bagian utara dengan arah angin dari barat daya ke timur-laut.
"Kecepatan angin diperkirakan antara 30 sampai 50 kilometer per jam. Jadi, betul-betul diwaspai," pungkas Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria.
• Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, Ini Titik Rawan Longsor yang Harus Diwaspadai Pengendara
Zakaria Ahmad juga menerangkan kondisi lainnya yang harus diwaspadai, yakni tinggi gelombang yang masih cukup tinggi, dan mencapai 0,50 sampai 5,0 meter. Karena itu, penyedia jasa penyeberangan dan nelayan diminta untuk tetap berhati-hati.
Pertama, tinggi gelombang yang meliputi penyeberangan Banda Aceh-Sabang, 0,50 sampai 1,25 meter. Lalu Perairan Utara Sabang ( Perairan di atas Sabang) tinggi gelombang mulai 2 sampai 5 meter.
Lalu, Utara-Timur Aceh, 0.50 sampai 1.50 meter dan perairan Barat-Selatan 1,25 sampai 4 meterserta perairan Selat Malaka Bagian Utara mulai 1, 25 sampai 5 meter. "Terakhir, Samudera Hindia Barat Aceh mulai 3 sampai 5 meter, " tutup Zakaria.(*)