Berita Aceh Barat
Korban Banjir Rob Meulaboh Minta Direlokasi, Pemukiman Lama Tidak Layak Lagi Jadi Hunian
Warga Gampong Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat yang tinggal di bibir pantai minta dipindah. Mereka menilai area pemukiman yang ditempati
Penulis: Sadul Bahri | Editor: M Nur Pakar
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Warga Gampong Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat yang tinggal di bibir pantai minta dipindah.
Mereka menilai area pemukiman yang ditempati saat ini sudah tidak layak lagi jadi hunian tempat tinggal.
Mereka sudah berulang kali menjadi korban banjir rob akibat pasang purnama.
Bahkan, mengharapkan percepatan proses relokasi agar tidak lagi menjadi korban banjir rob.
Indra Gunawan, Keuchik Gampong Pasir kepada SerambiNews.com, Senin (3/8/2020) mengatakan bupati sudah menyetujui relokasi.
Tetapi, katanya, warga harus berembuk menentukan tempat relokasi.
Sehingga warga harus melaksanakan kembali rapat umum.
Khususnya membahas lokasi yang cocok untuk pembangunan perumahan jauh dari bibir pantai.
“Warga sangat mengharapkan direlokasi, dan bupati meminta warga menentukan lokasi sendiri," kata Indra.
• Aceh Selatan Hebat Masih Sebatas Slogan, SKPK Harus Bergerak Cepat Wujudkan Misi Bupati
• Nah Ini Dia, Warung Kopi Jadi Sekolah, Membangun Aceh Tamiang Lebih Maju Lagi
• Nelayan Labuhanhaji Hilang Kontak di Laut, Setelah Mesin Mati, Turun Hujan dan Datang Badai
Dikatakan, relokasi ada beberapa tempat, seperti Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, atau Ranto Panjang Timur, Kecamatan Meureubo.
Indra mengatakan seusai warga menggelar rapat, maka hasilnya akan segera dilaporkan kepada Bupati Aceh Barat.
Dia menjelaskan pemukiman yang baru harus bebas dan tidak dekat rawa-rawa atau tanah gambut.
Disebutkan, jika hal itu terjadi, maka akan membuat warga kewalahan dalam memenuhi air bersih, dan lainnya.
Dia menambahkan kondisi warga Gampong Pasir selama ini sangat memprihatinkan.
Karena, gelombang pasang yang mengakibatkan banjir rob telah membuat banyak rumah rusak dan tertimbun pasir.
Bahkan, katanya, warga juga sudah tidak nyaman lagi tinggal di bibir pantai, karena pada malam hari tidak bisa tidur.
Dikhawatirkan, sewaktu-waktu terjadi air laut pasang yang selama ini sering terjadi.
Indra mengungkapkan sebagian warga sudah pindah, karena rumahnya sudah tertimbun pasir dan tidak mampu diatasi lagi.
Disebutkan, mereka menumpang di tempat saudara dan kerabat di luar desa tersebut.
Mereka juga mengharapkan kebijakan pemerintah untuk segera merelokasi.(*)